Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Selasa, 25 Januari 2022 | 12:38 WIB
Herlan (33 tahun), warga Kampung Sukamulya, Desa Buniwangi, Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi ini menjadi korban salah sasaran pengeroyokan pada Sabtu malam, 15 Januari 2022. [Ragil Gilang/Sukabumiupdate.com]

SuaraJabar.id - Nasib nahas menimpa Herlan (33) warga Kampung Sukamulya, Desa Buniwangi, Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi. Ia harus mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit usai dipukuli sekelompok orang ketika melintas di perkebunan warga.

Peristiwa itu terjadi pada Sabtu (15/1/2022) malam sekira pukul 22.00 WIB.

Saat itu, Herlan baru saja pulang dari rumah majikannya bernama Andri yang merupakan seorang pengepul gula aren di daerah Kampung Hegarmulya.

Herlan mengendarai motor matic Beat Palang tanpa lampu kendaraan yang menyala. Sekira 500 meter perjalanan, Herlan melewati sebuah perkebunan warga di Kampung Babakanpanjang yang kondisinya gelap gulita.

Baca Juga: Kronologi Murid SD Meninggal Usai Divaksin, Bogor Diterjang Hujan Badai dan Oknum ASN Pukul Honorer Viral

Tiba-tiba, 50 meter lagi menuju pemukiman warga, Herlan melihat seseorang menggunakan baju putih melambai dari kejauhan kepada dirinya.

"Dalam kondisi remang-remang, saya melihat satu orang berbaju putih, gugupay (melambaikan tangan, red) sambil berjalan ke arah saya, orang itu akhirnya kesenggol sama motor saya, dalam pikiran saya menyangka dia begal" ungkap Herlan saat ditemui sukabumiupdate.com--jejaring Suara.com, Senin (24/1/2022).

Setelah motor berhenti, Herlan sempat bertanya kepada orang tersebut.

"Aya naon, aya naon? (ada apa, ada apa?)," tanya Herlan kepada orang misterius tersebut.

Lalu tiba-tiba, orang tersebut berteriak kepada Herlan.

Baca Juga: Empat Anggota Geng Motor Pelaku Perampasan HP di Sukabumi Diciduk Polisi

“Sia bangsat (kamu maling)! kata orang itu dan terucap beberapa kali," papar Herlan.

Ketika Herlan turun dari kendaraanya, orang berbaju putih tersebut melancarkan pukulan, namun Herlan sempat menangkis.

Tiba-tiba dari belakang, Herlan merasa ada yang memegang tangan kanannya, bahkan tak lama kemudian tangan kirinya juga dipegang oleh seseorang.

Setelah itu, Herlan mendapatkan pukulan keras tepat di wajahnya.

"Akhirnya saya terjatuh, setelah terlentang, saya dihimpit dan dipukuli. Saya sempat teriak minta tolong, namun leher terasa dicekik sehingga tidak bisa teriak. Selain itu, terasa ada benda tajam berupa golok yang diletakan di leher saya," bebernya.

Tak lama kemudian, ada seorang warga yang lewat di lokasi Herlan sedang dipukuli oleh orang-orang misterius tersebut.

Masih dalam posisi terlentang dan dipukuli, tiba-tiba sorot cahaya senter menerangi mereka dan akhirnya orang-orang tersebut berhenti memukuli Herlan.

Herlan lalu ditolong oleh warga dan langsung dibawa ke klinik terdekat untuk mendapatkan penanganan dan perawatan. Selain itu, Kadus (kepala dusun, red) setempat langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Surade.

"Saya dibawa menggunakan sepeda motor ke klinik terdekat, dibonceng sama majikan," ucap Herlan.

Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Surade, Bripka Irvan Setiawan menjelaskan, pada hari Minggu, (16/1/2022), Herlan dirujuk ke RS Sekarwangi untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

“Korban mengalami luka pada pelipis mata, lebam, bibir sebelah kiri atas luka robek, tulang hidung patah dan terjadi keretakan pada gusi,” kata Bripka Irvan.

Unang atau yang akrab disapa Wa Belong (45 tahun), warga Kampung Ciranca, Desa Buniwangi, salah satu saksi yang pertama kali menemukan Herlan di lokasi kejadian, sangat terkejut melihat ada orang yang sedang dihimpit dengan wajah penuh darah oleh sejumlah orang sambil membawa senjata tajam.

"Saat itu sekira pukul 22.00 WIB, saya perjalanan dari Kampung Jaringao mau pulang ke rumah di Kampung Ciranca, melintasi jalan Babakapanpanjang tersebut. Di tengah jalan, sempat berpapasan dengan motor Vixion, namun saya tidak kenal siapa yang bawa motor itu, apalagi bawa motornya kayak buru-buru gitu," kata Wa Belong.

Sesampai ditempat kejadian, Wa Belong mendengar suara rintihan orang di tengah kegelapan.

"Saya turun dari kendaraan dan menyenterkan lampu batre sekira jarak 2 meter, ternyata ada orang yang terlentang dengan wajah penuh darah sedang dihimpit dari atas oleh dua orang. Kedua orang tersebut membawa golok," terang Wa Belong.

Selang lima menit kemudian, datanglah Muhyar dengan menggunakan motor Vixion (motor yang tadi sempat berpapasan dengan Wa Belong, red).

Muhyar merupakan orangtua yang anaknya kehilangan motor di daerah tersebut. Diketahui, motor anaknya yang hilang itu memiliki tipe dan jenis yang sama dengan kendaraan milik Herlan.

Muhyar lalu mendekati Wa Belong dan orang-orang yang sedang menghimpit Herlan. Muhyar meminta salah satu orang yang sedang menghimpit Herlan untuk memeriksa motor milik Herlan untuk memastikan apakah motornya sama dengan motor anaknya yang hilang.

"Aduh, beda pak!," kata salah satu orang yang memukuli Herlan tersebut kepada Muhyar, papar Wa Belong.

Setelah itu, Herlan dilepaskan dari himpitan kedua orang tersebut. Herlan sempat berusaha bangkit dan berdiri, namun ia tidak kuat karena kondisinya saat itu cukup memprihatinkan setelah mendapatkan banyak pukulan dari sejumlah orang tak dikenal tersebut.

Tak lama kemudian, datanglah warga setempat serta majikan Herlan ke lokasi kejadian dan langsung membawa Herlan ke bidang terdekat, lalu dirujuk ke Puskesmas Buniwangi.

Dari puskesmas, Herlan lalu dirujuk ke RSUD Jampangkulon, namun untuk mendapatkan perawatan dan penanganan intensif, Herlan akhirnya dibawa ke RSUD Sekarwangi.

Setelah kejadian itu, Kadus (kepala dusun) setempat langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Surade.

Pihak kepolisian lalu mengamankan dua orang tersangka terduga pelaku pengeroyokan terhadap Herlan yang menjadi korban salah sasaran hingga babak belur tersebut.

Load More