Ari Syahril Ramadhan
Kamis, 17 Februari 2022 | 21:00 WIB
ILUSTRASI - Petugas pemakaman jenazah Covid-19 sedang memanggul peti jenazah di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Cikadut. [Ayobandung.com/Gelar Aldi S]

"Menyiapkan sekitar 200 tempat tidur. Tapi sebenarnya di kewilayahan juga kan ada, (isolasi terpadu), meski baru satu (tempat isolasi) kecamatan yang terisi, yaitu Kecamatan Coblong. Lainnya belum. Orang lebih nyaman di rumah," katanya lagi.

Sebelumnya, Plt Wali Kota Bandung, Yana Mulyana mengatakan, menurut amatan Satgas Covid-19 Kota Bandung, tak sedikit warga yang bergejala ringan tapi tetap ingin dirawat di rumah sakit. Akibatnya BOR akan tinggi. Jika begitu, ujungnya akan berpengaruh pada level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

"Dampaknya relaksasi kita berhentikan, beberapa tempat harus ditutup, makanya BOR kita upayakan (rendah)," katanya.

Yana mengungkapkan, Pemerintah Kota Bandung juga mendorong rumah sakit agar meningkatkan kapasitas tempat tidur. Hingga, Rabu (16/2/2022) BOR berada di angka 30 persen, data sebelumnya berada di 59 persen.

"Kita dorong kapasitas tempat tidurnya ditingkatkan, sekarang baru 800, dulu kita pernah sampai 2.300 waktu (penyebaran varian) Delta. Kalau jumlahnya ditingkatkan, rasionya jadi kecil. Kemarin, ada 400 orang yang dirawat dari 800 tempat tidur, berarti 50 persen. Kalo sekarang 400 orang dirawat tapi tempat tidur 2.000, kan berarti cuma 20 persen BOR-nya," katanya.

Kontributor : M Dikdik RA

Load More