SuaraJabar.id - Banjir yang terjadi di Kabupaten Sukabumi pada Kamis (17/2/2022) kemarin yang disebabkan oleh meluapnya Sungai Cisuda disebut-sebut sebagai salah satu bencana terbesar di Kota Sukabumi.
Akibat bencana ini, Nunung Yunus (85) meninggal dunia di kamar adiknya yang terletak di Kampung Tugu, Kelurahan Jayaraksa, Kecamatan Baros akibat terendam banjir.
Adik mendiang Nunung, Sopyan masih mengingat betul peristiwa mencekam itu. Saat itu ia mengaku tak bisa berbuat banyak ketika luapan air merendam kamar tempat kakaknya terbaring lemas di atas tempat tidur.
Sopyan mengaku pasrah saat air masuk secara tiba-tiba ke dalam rumahnya. Gemetar suara Sopyan secara tersirat mewakili bagaimana kalutnya situasi ketika itu. Sebab kakaknya yang sudah berusia lanjut, tak bisa beranjak dari tempat tidurnya.
"Saat hujan deras, almarhumah saya pakaikan baju hangat supaya tidak kedinginan. Tapi, air terus membesar dan merendam kamar, sampai kasur tempat tidur kakak saya terangkat oleh air. Sedangkan kakak saya jatuh dan terendam," kata Sopyan dalam bahasa Sunda. Situasi ini terjadi sekira pukul 17.15 WIB.
Sopyan yang saat itu tidak punya banyak pilihan, sempat bertanya kepada kakaknya soal siapa di antara mereka yang akan meninggal lebih dulu dalam situasi tersebut.
"Saya sempat bilang kepada kakak, siapa yang akan lebih dulu meninggal?" kata Sopyan.
"Saya bilang, inginnya saya yang meninggal lebih dulu," imbuh dia.
Melihat kakaknya terendam, Sopyan juga sempat tak yakin bisa selamat dari bencana ini. Namun, segala upaya dilakukannya untuk bisa keluar dari dalam kamar lewat atap plafon, ditarik tetangga sekitar yang sudah bersiaga di atas rumahnya. Di situasi lain, istri Sopyan, Nurtini (47 tahun), berupaya menyelamatkan diri di halaman rumah.
Nurtini yang semula berusaha menahan luapan air masuk ke dalam rumahnya, justru terseret beberapa meter akibat derasnya banjir.
Dia pun luka di tangan akibat terpontang-panting di halaman rumah usai mencoba menahan air menggunakan beberapa benda yang ada seperti meja tempat biasa dia berjualan makanan anak-anak.
"Saya kan di luar rumah, di dalam itu ada suami dan almarhumah. Saya coba berpegangan ke tembok pagar rumah, tapi tembok itu ambruk dan saya terseret," ucap Nurtini.
Menurut Nurtini, baru sekira satu jam kemudian, air mulai surut dan kakak iparnya ditemukan meninggal dunia di dalam kamar. Jenazah Nunung Yunus pun langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah R Syamsudin SH. Diketahui, Nunung baru kurang lebih enam bulan tinggal di rumah adiknya di Kampung Tugu.
Sungai Cisuda dan Kompleksitas Banjir
Tak hanya di Kampung Tugu, Kelurahan Jayaraksa, Kecamatan Baros, Badan Penangulangan Bencana Daerah atau BPBD Kota Sukabumi mencatat bencana banjir pada Kamis lalu terjadi merata di tujuh kecamatan, tepatnya di 64 titik. Selain banjir, BPBD pun menyebut ada tanah longsor di enam kecamatan yakni di 14 titik.
Berita Terkait
-
Indonesia Sports Summit Ambil Bagian Beri Bantuan untuk Korban Bencana Alam Sumatera
-
Maudy Ayunda Baru Bicara soal Banjir Sumatra, Warganet: Abis Dirujak Baru Speak Up
-
Menhut Raja Juli Rahasiakan 12 Perusahaan 'Biang Kerok' Banjir Sumatra, Alasannya?
-
Heboh 250 Warga Satu Desa Tewas Saat Banjir Aceh, Bupati Armia: Itu Informasi Sesat!
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
-
6 HP Tahan Air Paling Murah Desember 2025: Cocok untuk Pekerja Lapangan dan Petualang
Terkini
-
3 Fakta Mengerikan di Balik 'Rudal Kayu' Banjir Bandang Sumatera Menurut Pakar IPB
-
Banjir Sumatera Bukan Murni Bencana Alam, Pakar IPB Sebut 'Pesan Kematian' dari Pembalakan Liar
-
Lahir dari Kas Masjid, Kini BRI Jadi Bank Terbesar di Indonesia
-
Kasus Video Asusila Lisa Mariana Masuki Babak Penjemputan Paksa
-
DPRD Bogor Beri 'Lampu Hijau' TPAS Galuga dengan Catatan Keras