Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Minggu, 06 Maret 2022 | 16:59 WIB
Salah satu makam kuno orang Arab di Indramayu. [Times Indonesia]

SuaraJabar.id - Ada sekitar 121 maam kuno orang Arab di kompleks makam kuno masyarakat Arab yang terletak di Desa Terusan Kecamatan Sindang Kabupaten Indramayu.

Di batu nisannya, tertulis jika mayoritas orang Arab yang disemayamkan tersebut wafat sekitar awal tahun 1900-an.

Menurut warga setempat, Nurdin (40), dulunya di kompleks tersebut hanya ada 3 makam kuno saja, yakni makam Syekh Muhammad bin Ali Basalamah, makam Syekh Ali bin Muhammad Basalamah, dan makam Wali Cilik.

"Syekh Ali bin Muhammad Basalamah ini anak dari Syekh Muhammad bin Ali Basalamah, sedangkan wali cilik menurut cerita beliau adalah wali yang meninggal saat masih kecil, hanya saja tidak ada catatan sejarah lebih lanjutnya," jelasnya, Minggu (6/3/2022).

Baca Juga: Ziarah ke Makam Sembah Wirasuta, Leluhur Cimahi yang Diyakini Ada Sebelum Jalan Raya Pos Dibangun Daendels

Nurdin menjelaskan, kompleks permakaman tersebut dahulunya merupakan areal hutan yang terbengkalai. Sehingga yang terlihat hanya 3 makam kuno itu saja. Kemudian pada tahun 2019, mulai diketahui jika di situ terdapat banyak makam tua setelah dilakukan penelitian oleh Tim Ahli Cagar Budaya Indramayu, Sanggar Aksara Jawa, dan Yayasan Tapak Karuhun Nusantara.

"Semuanya makam orang Arab, ada sekitar 121 makam," ujarnya.

Nurdin melanjutkan, keberadaan makam-makam orang Arab tersebut berawal saat orang-orang Belanda masuk di Pelabuhan Cimanuk Indramayu. Mereka merasa kalah saing dengan para pedagang dari Arab yang ada di situ.

Orang Belanda kemudian menghalalkan segala cara demi bisa menguasai perdagangan. Mereka pun kemudian melakukan politik adu domba antara orang Arab dan masyarakat pribumi Indramayu.

Lanjut Nurdin, saat itu orang-orang pribumi terhasut politik adu domba tersebut, hingga akhirnya mereka menolak jika orang Arab yang meninggal dimakamkan di Komplek Makam Selawe yang ada di Desa Dermayu.

Baca Juga: Gandeng Komunitas, Pemkot Bekasi Salurkan 10 Ribu Liter Minyak Goreng

"Akhirnya orang-orang Arab membeli tanah di daerah sini," ujar dia.

Masih dijelaskan Nurdin, salah satu yang dimakamkan di sana adalah Syekh Muhammad bin Ali Basalamah. Dahulunya, beliau merupakan sosok penyebar agama Islam yang paling dikenal di wilayah setempat. Syekh Muhammad bin Ali Basalamah ini merupakan murid dari Habib Muhammad Abdurrahman Aseggaf yang makamnya berada di belakang Masjid Madani Desa Sindang.

"Permakaman di sini seperti terusir dahulunya dan tidak terurus hingga menjadi hutan-hutan, hanya tiga makam tersebut saja yang terawat," jelasnya terkait adanya makam kuno masyarakat Arab di Indramayu.

Load More