Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Kamis, 10 Maret 2022 | 05:00 WIB
ILUSTRASI jejak kaki tuyul. [dokumentasi]

SuaraJabar.id - Kepala Desa Nagrak, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Hendi Saepul Maladi meminta warganya tidak lantas menghubungkan peristiwa kehiangan uang secara misterius dengan tuyul.

“Iya betul saya dapat laporan, tapi jangan menyimpulkan cepat-cepat ada tuyul. Saya sudah kordinasi sama ketua RW setempat,” kata dia, Rabu (9/3/2022).

Sebelumnya diberitakan, satu kampung di Cianjur mengaku kehilangan uang bantuan sosial tunai atau BST dengan jumlah bervariasi secara misterius.

Sejumlah warga kemudian percaya ada tuyul yang bertanggung jawab atas sejumlah kasus kehilangan uang tersebut.

Kejadian tersebut menimpa warga Kampung Cagendang, Desa Nagrak, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur, pada Selasa (9/3/2022).

Sebagian besar yang kehilangan secara misterius ini adalah penerima BST, saat mengambil uang dari Kantos PT Pos Indonesia di Jalan Siti Jenab.

Namun, sesampainya di rumah, saat akan membelanjakan, uangnya berkurang. Saat menerima mereka mengaku masih berjumlah Rp 550 ribu, pada waktu akan berbelanja hanya menyisakan Rp 250 ribu.

Salah seorang warga Cagendang yang mengalami kejadian ini Asep (41), berkata, pada pagi hari pergi ke Kantor POS untuk mengambil uang sebesar Rp 550 ribu.

“Saya masih ingat, uang itu dimasukan ke dompet sebesar Rp 550 ribu, tapi saat menjelang Magrib mau ngambil, di dompet hanya tersisa Rp250 ribu, nggak tahu kemana Rp200 ribu,” ujar Asep, Rabu (9/3/2022).

Asep meyakini tidak ada orang lain yang masuk ke rumah kontrakannya, tapi kenapa tiba-tiba hilang uang di dompet.

Sewaktu bercerita ke warga lainnya, ternyata banyak yang mengalami hal yang sama. Mereka kehilangan uang tanpa diketahui siapa yang mengambilnya.

“Kami curiga ada tuyul yang berkeliaran di kampung kami, uang warga pada hilang,” tuturnya.

Load More