SuaraJabar.id - Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Barat segera merespon kasus pembacokan yang menimpa seorang kiai di Indramayu pada Selasa (9/3/2022) malam lalu.
Ketua PWNU Jawa barat KH Juhadi Muhammad mengatakan, pihaknya telah menurunkan tim pendampingan dan advokasi yang dikomandoi oleh Lembaga Penyuluhan dan Bantuan Hukum (LPBH) Nahdlatul Ulama Jawa Barat pada Rabu (9/3/2022) kemarin.
“Saya sudah instruksikan ke LPBHNU agar segera turun mencari fakta-fakta di lapangan, untuk mengungkap fakta yang sebenarnya tentang kejadian tersebut, sekaligus melakukan langkah pendampingan hukum dan advokasi terhadap korban,” ungkap KH Juhadi Muhammad dikutip dari Jabar.NU.or.id, Rabu (9/3/2022).
Ia menegaskan pihaknya mengutuk tindakan biadab penyerangan terhadap kiai di Indramayu tersebut.
"Kami mendesak kepada aparat penegak hukum untuk segera mengusut kasus tersebut dan menghukum pelaku sesuai dengan hukum yang berlaku. Kepada korban dan keluarganya semoga diberikan ketabahan dan bisa segera pulih kembali seperti sedia kala,” sambung Kiai Juhadi.
Ia juga menghimbau kepada Nahdliyin untuk tidak menyebarkan foto dan video korban dan pelaku di medsos, karena mengandung unsur sadisisme dan untuk menjaga perasaan korban serta keluarganya.
“Tolong hentikan penyebaran foto dan video di medsos, itu sangat tidak etis dan melanggar aturan, saya juga menghimbau kepada Nahdliyin di Jawa Barat untuk tenang, tidak terpengaruh dengan kabar yang beredar, biarkan tim LPBHNU bekerja secara professional dan kita berikan kepercaryaan kepada penegak hukum untuk mengusut kasus tersebut secara tuntas,” tegasnya.
Sebelumnya diberitakan, Kiai muda Ketua Jam’iyyah Ahlith Tarekat Al Mu’tabarah An Nahdliyyah (Jatman) Indramayu diserang seorang tak dikenal menggunakan senjata tajam jenis arit pada Selasa (9/3/2022) malam.
Kekinian, pelaku telah berhasil diamankan oleh petugas dari Satreskrim Polres Indramayu, Jawa Barat. Polisi masih memeriksa pelaku penyerangan tersebut.
Baca Juga: Pemerintah Klaim Stok Bahan Pokok Aman Jelang Ramadan Meski Harganya Naik
"Iya (terjadi penyerang) pelaku lagi kita periksa," kata Kasat Reskrim Polres Indramayu AKP Luthfi Olot Gigantara saat dihubungi melalui pesan singkat, Rabu (9/3/2022) dikutip dari Antara.
Luthfi membenarkan adanya kejadian penyerangan yang dilakukan oleh seorang warga terhadap Kiai muda yang saat ini menjabat sebagai Ketua Jatman Kabupaten Indramayu Farid Ashr Wadaher.
Namun ia belum bisa menjelaskan secara terperinci kejadian yang terjadi pada Selasa (8/3/2022) malam sekitar jam 22.30 WIB.
Sementara dari informasi yang berhasil dihimpun, pelaku penyerang kia muda itu melakukan aksinya seorang diri.
Untuk kronologi dari keterangan para saksi bahwa pelaku membawa senjata tajam berupa arit dan masuk ke kediaman dan mencari Kiai Farid.
Namun Kiai Farid sedang tidak ada di rumah, kemudian pelaku langsung melukai istri dan keponakan Kiai Farid yang saat itu sedang berada di rumah.
Tag
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
29 Unit Usaha Syariah Mau Spin Off, Ini Bocorannya
-
Soal Klub Baru usai SEA Games 2025, Megawati Hangestri: Emm ... Rahasia
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
Terkini
-
Pecah Rekor! Indonesia Akhirnya Ekspor Langsung 48 Ton Durian Beku ke Tiongkok
-
Gandeng Sandiaga Uno, Kadin Tasikmalaya Perkuat Ekosistem Bisnis Nasional
-
Masuk Usia 130 Tahun, BRI Kenang Raden Bei Aria Wirjaatmadja sebagai Pendiri Visioner
-
Cirebon Darurat! Banjir Rendam 22 Desa, Lebih dari 6.500 Warga Terdampak
-
Rute Eksotis Jakarta-Cianjur Batal Dilayani KA Jaka Lalana, Ternyata Ini Penyebabnya