SuaraJabar.id - Arus balik lebaran 2022 telah dimulai, ribuan kendaraan yang mengarah ke Jabodetabek telah memenuhi beberapa titik ruas jalan.
Terpantau di beberapa titik lokasi arus balik telah terjadi penumpukan kendaraan baik itu roda dua maupun roda empat pada hari ini, Sabtu (7/5/2022).
Kondisi arus balik yang membludak ini selain membuat waktu perjalanan berkali lipat lamanya, juga menimbulkan banyak problema bagi para penumpang mulai dari tertahan kemacetan dijalan seperti kesulitan buang air, hingga masalah kendaraan.
Seperti yang terjadi di Tanjakan Gentong, Jawa Barat. Arus lalu lintas yang mengalami kemacetan hingga berjam jam di tanjakan tersebut membuat beberapa kendaraan roda empat tak kuat menanjak dan nyaris tergelincir mundur ke belakang.
Baca Juga: Catat! Arus Balik dari Puncak Bogor Menuju Jakarta Akan Terjadi Siang Ini
Beruntung situasi ini menghadirkan sosok orang orang yang siap sedia memberikan jasa ganjal kendaraan.
Kamera amatir salah satu pengendara merekam detik-detik saat salah seorang tim ganjal yang sedang menahan laju sebuah kendaraan yang mengalami gagal nanjak.
Video rekaman yang diunggah oleh akun Instagram @infojawabarat itu menyebutkan bahwa kondisi kemacetan ini terjadi pada Jumat ( 6/5/2022 ).
Tampak deretan panjang kendaraan yang terdiri dari roda empat dan roda dua saling merangkak di tanjakan tersebut.
Kondisi ini membuat beberapa kendaraan tak kuat menanjak dan melorot hingga mogok ditengah jalan.
Baca Juga: Jadwal One Way Tol Arus Balik Mudik Lebaran 2022 Hari Ini, Simak Baik-baik!
Jasa tim ganjal ini adalah mereka yang siap siaga mengganjal kendaraan yang gagal nanjak dengan menggunakan batu atau pengganjal yang dapat menahan kendaraan agar tak melorot.
Dari keterangan dalam caption menyebutkan bahwa para tim ganjal ini tak mematok tarif atas jasa mereka, melainkan seikhlasnya dari pengendara.
Rupanya situasi ini memancing reaksi dari banyak warganet yang turut membagikan pengalaman serupa ketika melakukan perjalanan arus balik lebaran 2022 ini.
"Sehat selalu sama pejuang nafkah," tulis akun @rah***
"Ampun ah Setiabudi Bandung ke Indihiang Tasik 8 jam lebih," tambah akun lain @asti***.
"Berangkat jam 00.25 dari Tanjung Sari, sampai Banjar jam 12.00 ," curhat @anggra***.
"Seni mudik," kata @hj_***.
"Gentong tanjakan maut, jangan mau diem deket banget dengan mobil yang depannya, apalagi depannya bus, truk, atau kontainer, pernah ada yang kegeprek ama kontainer karena bersebelahan," sambung @tenz***.
Kontributor : Ririn Septiyani
Berita Terkait
-
Riset Ungkap Orang Indonesia Suka Tonton Video Online Berupa Konten Musik hingga Komedi-Viral
-
Bukan Cuma Pajangan! Ini 5 Fungsi Rahasia Kendaraan di Free Fire (FF)
-
Palembang Kembali Jadi Sorotan: Viral Motor WNA Dicuri, Netizen Serbu Kolom Komentar
-
Beratnya Sanksi untuk Bupati Indramayu Lucky Hakim yang Liburan ke Jepang tanpa Izin
-
Polisi Mulai Manfaatkan Kamera AI Incar Pelanggar Lalu Lintas
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Daftar Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Yaman
-
Baru Gabung Timnas Indonesia, Emil Audero Bongkar Rencana Masa Depan
-
Sosok Murdaya Poo, Salah Satu Orang Terkaya di Indonesia Meninggal Dunia Hari Ini
-
Prabowo Percaya Diri Lawan Tarif Trump: Tidak Perlu Ada Rasa Kuatir!
-
Magisnya Syawalan Mangkunegaran: Tradisi yang Mengumpulkan Hati Keluarga dan Masyarakat
Terkini
-
Cari Titik Temu, Bupati Bogor Ajak Duduk Bersama Bahas Isu Viral Kades Minta THR
-
BRI Terapkan Prinsip ESG untuk Wujudkan Pertumbuhan Ekonomi yang Bertanggung Jawab
-
BRI Berikan Tips Keamanan Digital: Waspada Kejahatan Siber Saat Idulfitri 1446 H
-
Program BRI Menanam Grow & Green: Meningkatkan Ekosistem dan Kapasitas Masyarakat Lokal
-
Dedi Mulyadi Skakmat PTPN: Kenapa Tanah Negara Disewakan, Perkebunannya Mana?