SuaraJabar.id - Psikolog lulusan Universitas Indonesia (UI), Tika Bisono mempertanyakan kinerja polisi terkait adanya seorang petani di Kabupaten Indramayu, jawa Barat yang dianiaya oleh anggota geng motor menggunakan senjata tajam.
Ia menduga, salah satu penyebab adanya kekerasan yang dilakukan kelompok geng motor pada warga disebabkan oleh kurangnya optimalisasi tingkat keamanan dari pihak kepolisian seperti Polsek maupun Polres.
Seharusnya kata dia, dengan anggaran yang ada, mampu mengoptimalkan patroli wilayah, jangan hanya patroli di jam-jam tertentu sehingga dengan mudah terbaca oleh para pelaku kriminal.
"Kinerja polisi harus dipertanyakan, khususnya dalam pencegahan, harusnya ada patroli 24 jam, jangan hanya patroli di jam-jam tertentu saja. Anggarannya kan ada, saya pikir mampu untuk menerapkan patroli 24 jam," kata Tika saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu (25/5/2022).
Tika melanjutkan, polisi juga perlu meningkatkan komunikasi dengan masyarakat, seperti memperkuat di bidang siskamling, sehingga cepat mengatasi bila ada gelagat tidak baik atau akan melakukan tindak kriminalitas di wilayah masing-masing.
"Saya sudah sering katakan, hidupkan kembali siskamling, perkuat komunikasi polisi dan masyarakat, jadi mudah memantau kondisi dilapangan, jangan setelah ada kejadian baru polisi datang, harus lebih pintar dari para pelaku kejahatan," ujarya
Wanita yang juga penyanyi era 80-an ini menyebutkan, ada sisi psikologis masyarakat yang harus dipahami, jangan membalikan keadaan seolah-olah masyarakat itu sendiri yang menyebabkan terjadinya tindak kejahatan jalanan, yaitu untuk selalu merasa aman, tentram, tidak takut dan terteror oleh ancaman kejahatan.
"Kalau sudah hilang kepercayaan terhadap kinerja Polisi, jangan salahkan masyarakat mengambil tindakan sendiri, ini jangan dibalik masyarakat yang harus memahami kinerja polisi. Misalnya, ada sistem seperti 911 di AS untuk laporan jika alami kejahatan. Di Indonesia ada belum populer. Sosialisasi?," imbuhnya.
Tika berharap kepolisian melibatkan psikolog dalam menyelesaikan permasalah yang melibatkan remaja. Hal ini, untuk mencegah terulangnya tindak kekerasan dimana pelakunya remaja atau dibawah umur.
"Anggota geng motor rata-rata remaja bahkan dibawah umur, dalam penyelesaian nya harus melibatkan psikolog, agar komunikasi lebih mudah, ini untuk mencegah terulangnua tindak kejahatan," pungkasnya.
Sebelumnya, aksi koboi, diduga kelompok geng motor kembali terjadi di Cirebon. Aditio (21) warga Desa Suranenggala Kecamatan Suranenggala Kabupaten Cirebon meregang nyawa setelah dibacok oleh orang yang diduga geng motor.
Pembacokan tersebut terjadi pada Minggu (22/5/2022) dini hari sekitar pukul 01.00, korban saat itu sedang mengendarai sepeda motor dari arah Kota Cirebon menuju Suranenggala bersama temannya.
Sesampainya di Jalan Raya Gunung Jati, tepatnya di Desa Mertasinga korban dua pengendara sepeda motor tiba-tiba membacok korban dengan celurit. Akibat bacokan itu, korban mengalami luka yang cukup parah pada bagian kepala dan langsung dilarikan ke Rumah Sakit Gunung Jati.
Korban kekejaman geng motor di Cirebon itu sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit, tetapi karena luka yang cukup parah, korban akhirnya meninggal dunia pada Minggu sekitar pukul 18.10 WIB.
Tag
Berita Terkait
-
10 Fakta Kereta Petani di China yang Disebut-sebut Menginspirasi Indonesia
-
Fantastis, Dugaan Korupsi Tunjangan Perumahan DPRD Indramayu Rugikan Negara Rp 16,8 Miliar
-
Psikolog Lita Gading Sentil Nikita Mirzani Live Jualan dari Rutan: Apa Bedanya dengan di Luar?
-
Rincian Fitur Baru One UI 8 Samsung Galaxy A56, Ada AI Image Generator Nano Banana
-
Petani Tak Perlu Resah, Tahun Depan Ada 100 Gudang Bulog Tampung Hasil Panen
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Pengadilan Menangkan Konsumen, Perintahkan Dua Jam Tangan RM Senilai Rp 80 Miliar Diserahkan
-
BRI Peduli Hadirkan RVM di KOPLING 2025 untuk Edukasi dan Pengurangan Sampah Plastik
-
Kepala Sekolah di Bekasi 'Dipaksa' Belajar Mendalam: Nasib Pendidikan Jawa Barat Ditentukan
-
DJ Cantik Sukabumi Dilecehkan, Sempat Turunkan Volume dan Dipecat Sepihak
-
7 Fakta Mencengangkan Kasus Pengantin Pesanan WNI Asal Sukabumi