Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Minggu, 17 Juli 2022 | 00:50 WIB
Banjir bandang terjang Kampung Naga setinggi 3 meter mulai surut. Terlihat kandang domba ambruk diterjang banjir bandang Sabtu (16/7/2022) malam. [Foto : Apip/HR]

SuaraJabar.id - Kampung Naga Desa Neglasari di Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya diterjang banjir bandang hingga ketinggian tiga meter pada Sabtu (16/7/2022) dini hari.

Banjir bandang tersebut terjadi saat hujan deras mengguyur Tasikmalaya dan wilayah sekitarnya hingga membuat Sungai Ciwulan naik ke halaman rumah kampung adat tersebut.

Akibatnya, puluhan kolam ikan dan areal persawahan warga terendam banjir. Tak hanya itu, tiga jembatan akses menuju Kecamatan Cigalontang dari kampung adat tersebut ambruk.

Ketua Adat Kampung Naga Ade Suherlin mengatakan, banjir mulai naik dari Sungai Ciwulan pada pukul 22.00 malam. Kemudian, air masuk ke halaman rumah warga, dan menggenangi puluhan kolam ikan dan sawah.

Baca Juga: Banjir Bandang Terjang Garut, Bupati Rudy Gunawan Umumkan Status Darurat Bencana

“Seumur saya di sini ini baru pertama kali. Adapun yang rusak akibat diterjang banjir, 30 kolam ikan milik warga dan puluhan sawah,” katanya seperti dikutip HR Online-jaringan Suara.com pada Sabtu (16/7/2022).

Lebih lanjut, ia mengungkapkan kepanikan warga saat air naik ke halaman rumah.

“Pasalnya, pertama kali kan kejadian seperti ini,” ujarnya.

Ia pun menyebut, jika banjir bandang yang terjadi di wilayah kampung adat tersebut merupakan ulah manusia juga tidak bisa mengelola alam dengan baik.

“Kalau untuk kerusakan cagar budaya tidak ada, paling akses jalan masuk kampung saja rusak dan tertutupi pasir. Kami bersama warga lain melakukan gotong royong untuk membersihkan pohon-pohon, pasir dan sampah yang naik ke pemukiman warga,” terangnya.

Baca Juga: Banjir Bandang Terjang Garut, Wakil Bupati Helmi Budiman: Belum Ada Laporan Korban Jiwa

Sementara itu, Kasat Busdalog BPBD Kabupaten Tasikmalaya Herman Suherman menjelaskan, banjir berawal dari kapasitas debit air yang berlebih hingga masuk ke mulut irigasi manual. Akibatnya terjadi pendangkalan.

“Akibat dari pendangkalan, masuklah debit air tersebut ke area pemukiman warga,” katanya kepada HR Online pada Sabtu (16/7/2022).

Menurutnya, banjir bandang yang terjang kampung adat tersebut besar kemungkinan airnya kiriman dari Garut.

Load More