SuaraJabar.id - Psikolog anak, remaja dan keluarga Rosdiana Setyaningrum, MPsi, MHPEd mengatakan orang tua tetap bisa memberi dukungan jika anak memiliki minat menjadi gamer, dengan cara membuka akses ke komunitas atau profesional yang memahami bidang tersebut.
“Tunjukkan dengan narasumber yang memang berkecimpung di bidang itu. Jadi, dia tau plus-minusnya, biarkan anak nanti menimbang sendiri,” kata psikolog yang mendapatkan gelar Magister Psikologi Klinis di Universitas Indonesia itu, Minggu (24/7/2022).
Dengan mengakses ke sumber yang valid, maka anak bisa mendapatkan informasi dan pengetahuan tentang dunia esport secara menyeluruh dan dampaknya dari berbagai sisi sehingga mencegah kemungkinan terjadinya kecanduan.
Namun, Rosdiana juga menganjurkan agar orang tua tetap mendorong anak untuk mengeksplorasi bidang-bidang lainnya di samping bidang esport.
“Tidak apa-apa misalnya ingin masuk ke grup gamers, tapi coba kita eksplorasi yang lain-lain juga. Soalnya zaman sekarang kayaknya orang nggak bisa cuma punya satu set of skill ya,” ujarnya.
Kecanduan menjadi salah satu dampak yang membuat orang tua khawatir jika anak gemar memainkan game di ponsel atau gawai mereka. Apalagi, kata Rosdiana, kondisi pandemi selama dua tahun terakhir memang kurang menguntungkan mengingat perbanyak melakukan kegiatan di luar rumah merupakan cara paling mudah untuk cegah anak kecanduan game.
“Memang lebih menantang di masa pandemi ini. Mungkin kalau sekarang sudah mulai lumayan. Cuma kan sudah dua tahun ya, memang menantang banget karena anak-anak di rumah, belajarnya juga online, terpaparnya (gadget) kan memang besar,” kata Rosdiana.
Ketika sudah kecanduan, biasanya anak menjadi lebih sulit untuk fokus dan terdapat perubahan suasana hati yang kentara (mood swing) apabila tidak menggenggam gawai.
Adiksi terhadap game, terang Rosdiana, salah satunya juga bisa membawa dampak pada perilaku lebih agresif atau lebih murung, bahkan nilai atau prestasi pelajaran di sekolah mulai mengalami penurunan.
Baca Juga: Kiat Dukung Anak Jadi Gamer Tanpa Imbas Kecanduan, Psikolog Beri Saran Ini untuk Orang Tua
Jika candu gawai sudah menunjukkan gejala yang akut, Rosdiana menganjurkan agar orang tua membawa anak ke psikolog atau profesional untuk menjalani terapi khusus.
Selain itu, apabila anak menunjukkan gejala ringan, Rosdiana juga menyarankan agar orang tua secara perlahan-lahan mendorong anak-anak untuk melakukan aktivitas fisik dan mental lain yang mereka gemari, misalnya berolahraga di luar ruangan, sehingga ketergantungan pada gawai akan berkurang.
“Orang tua harus bisa lebih sabar untuk membalikkan anak ke kegiatannya, menemani anaknya dulu mungkin misalnya dia olahraga, melukis, atau apa pun supaya dia nyaman. Kenalkan juga ke teman-temannya yang mungkin sudah lama nggak ketemu (karena pandemi). Kalau remaja, dibuat suasananya jadi lebih menyenangkan dan nggak banyak tuntutan dulu,” kata Rosdiana. [Antara]
Berita Terkait
-
7 Rekomendasi HP 3 Jutaan untuk Gaming, Cocok untuk Anak Sekolah hingga Dewasa Muda
-
10 HP Flagship Terkencang Oktober 2025 Versi AnTuTu, Cocok Buat Gamer Kelas Berat
-
Kronologi SKSG-SIL UI Digabung, Panen Protes dari Mahasiswa dan Akademisi
-
DPR Ikut Awasi Pemilihan Bacalon Dekan UI: Harus Bebas dari Intervensi Politik
-
Mau Berhenti Ngerokok tapi Gagal Terus? Mungkin Kamu Butuh Bantuan, Bukan Cuma Niat
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
Terkini
-
Ada Apa di Balik Hutan Gunung Salak? TNI AD Ungkap Rahasia Ratusan Tenda Emas Ilegal
-
Program Makan Bergizi Gratis Sumbang Inflasi Jabar 0,45 Persen, BPS Ungkap Dampak Tak Terduga
-
Misteri Korupsi Tunjangan Perumahan DPRD Bekasi: Kejati Jabar Bakal Tetapkan Tersangka: On Proses Ya
-
Bukan Jawa Barat, Ini Bintang Baru Ekonomi Indonesia: Pertumbuhannya Capai 5,84 Persen
-
Kejati: Penyidikan Tunjangan Perumahan DPRD Bekasi Berjalan