SuaraJabar.id - Kepala Bidang SD pada Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Barat (KBB), Dadang Supardan menegaskan, SDN 5 Cikidang akan tetap dipertahankan meskipun tidak memiliki siswa kelas 1 dan 2.
Sekolah yang terletak di Desa Cikidang, Kecamatan Lembang, Bandung Barat itu tidak mendapat siswa baru pada tahun ajaran 2021/2022 dan 2022/2023.
Proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) pun hanya diikuti kelas 3 sampai kelas 6 yang jumlahnya tak lebih dari 50 siswa.
"Karena masih ada siswa, akan didorong untuk tetap memfasilitasi siswa yang ada," kata Dadang saat dihubungi Suara.com pada Selasa (26/7/2022).
Baca Juga: Terima Predikat Nindya untuk KLA, Kabupaten Bantul Kejar Target Predikat Utama di Tahun 2023
Ia menegaskan, SDN 5 Cikidang tetap diperbolehkan menggelar KBM meskipun kekurangan siswa. Tujuannya untuk memfasilitasi siswa yang ada saat ini agar tetap memperoleh hak belajarnya.
"Tapi belum masuk tertinggal. Dalam upaya memfasilitasi siswa boleh saja (tetap menggelar KBM mandiri)," ujar Dadang.
Ia mengaku sudah mendapat laporan dari pengawas bahwa SDN 5 Cikidang tidak mendapatkan siswa baru dalam dua tahun terakhir. Berdasarkan laporan yang diterimanya, kondisi tersebut dikarenakan jarak yang sedikit jauh dari perkampungan serta kalah saing dengan sekolah lain.
"Alasannya sekolah jauh dari perkampungan, kedua ada MI negeri. Plt kepala sekolah juga sudah menyampaikan, sekolahnya kalah pamor dengan MI Negeri," sebut Dadang.
Solusi ke depan, lanjut Dadang, kemungkinan akan dilakukan merger atau digabungkan dengan sekolah lain. "Insya Alloh (merger), sudah dibahas bersama sekolah lainnya. Yang kami inginkan anak-anak tetap bisa sekolah," tandasnya
Baca Juga: 4 Etika Tidak Tertulis di Sekolah yang Harus Kamu Ikuti!
Sementara itu, Aisyah Nuranini, salah seorang siswa kelas 5 SDN 5 Cikidang berharap sekolah tetap bisa melaksanakan pembelajaran sekolah secara mandiri, meskipun dengan siswa seadanya.
Berita Terkait
-
Gus Ipul Ungkap Konsep Sekolah Rakyat: Targetkan 2.500 Siswa Per Sekolah, Butuh Berapa Guru?
-
Dedi Mulyadi Rencana Revolusi Pendidikan di Jabar: Masuk Sekolah Lebih Pagi, Guru Favorit Mengajar Murid Miskin
-
DPRD DKI Minta Pemprov Umumkan Daftar Sekolah Swasta Gratis
-
Libur Panjang Menanti! Cek Jadwal Libur Sekolah Lebaran 2025
-
Sekolah Rakyat Rp100 Miliar: Solusi atau Kebijakan yang Dipertanyakan?
Tag
Terpopuler
- Ditahan Atas Dugaan Pemerasan, Beredar Rekaman Suara Reza Gladys Sebut Mail Syahputra Tolak Transferan
- Full Ngakak, Bio One Komentari Pengangkatan Ifan Seventeen Jadi Dirut PT Produksi Film Negara
- 3 Alasan yang Bikin Ustaz Derry Sulaiman Yakin Denny Sumargo, Hotman Paris dan Willie Salim Bakal Mualaf
- Jebloskan Nikita Mirzani ke Penjara Reza Gladys Sempat Disebut Cocok Gabung Gen Halilintar
- Ifan Seventeen Tiba-Tiba Jadi Dirut PFN, Pandji Pragiwaksono Respons dengan Dua Kata Menohok
Pilihan
-
Driver Ojol Dapat 'Tunjangan Hari Raya (THR)' 2025, Ini Kriteria dan Syaratnya
-
Komunitas Milenial Bergerak Sukses Gelar Aksi Sosial BERMANJA di Yogyakarta
-
Emas Antam Tembus Harga Tertinggi Sepanjang Masa Hari Ini, Jadi Rp1.742.000/Gram
-
Alasan Koster Naikkan Tunjangan DPRD Bali Karena Kasihan Bebannya Berat
-
Biasa Blak-blakan, Ahok Takut Bicara soal BBM Oplosan Pertamina: Ada yang Saya Enggak Bisa Ngomong
Terkini
-
Gubernur Dedi Mulyadi: Sertifikat Tanah di Sempadan Sungai akan Dicabut
-
Jabar Ditargetkan Punya 30 Sekolah Rakyat
-
Sidak Pasar Kosambi, Satgas Pangan Polda Jabar Tidak Temukan MinyaKita Tak Sesuai Takaran
-
Pemkot Depok Sidak MinyaKita di Pasar Sukatani, Temukan Takaran Produk Tak Sesuai dan Harga di Atas HET
-
Sidak Pasar Gudang, Polres Sukabumi Kota Temukan MinyaKita yang Isinya Tidak Sesuai Ketentuan