SuaraJabar.id - Kampung Adat Miduana di Kecamatan Naringgul, Cianjur, Jawa Barat, menjadi sorotan berbagai kalangan setelah diberitakan banyak warganya berumur panjang da tetap bugar mesi telah berusia di atas 100 tahun.
Rahasia umur panjang warga Kampung Adat Miduana ternyata adalah karena selama menjalani pola hidup berdampingan dengan alam, mereka hanya mengonsumsi makanan sehat yang mereka tanam dan kembang biakkan sendiri.
Belasan orang di kampung adat terlihat masih segar bugar meski usia mereka sudah lebih dari 100 tahun. Mereka masih bisa melakukan aktivitas sehari-hari termasuk pergi ke kebun untuk memetik sayur mayur segar yang mereka tanam.
Salah seorang di antaranya Nenek Sahria (103). Meski sudah berusia lebih dari 100 tahun, nenek yang masih rajin bercocok tanam dan melakukan aktivitas kecil di sekitar tempat tinggalnya itu, nampak tidak kalah dengan warga yang berusia 50 tahun. Selain mengonsumsi bahan makanan dari alam, Sahria juga menjaga pola hidup sehat termasuk pola tidur.
Raut wajah Sahria tidak menunjukkan usianya yang sudah lebih dari seabad, gerak gerik-nya masih lincah ketika beraktivitas memetik sayur mayur yang dia tanam untuk dikonsumsi, atau ketika sedang mencuci pakaian di kolam yang terletak di belakang rumah. Bahkan dari nada suara tidak terlihat usia lanjut yang sudah dijalaninya.
Meski pandangannya sedik lamur, namun tatapannya masih jeli ketika melihat warga atau tamu yang berkunjung ke rumahnya. Bahkan ketika malam Sahria tidak pernah di antar anak atau cucunya ketika hendak ke kamar mandi yang terletak di luar rumah.
Kondisi Nenek Sahria itu tidak jauh berbeda dengan Aki Uyet yang diketahui sudah berusia 125 tahun. Meski anaknya yang paling besar sudah berusia 75 tahun dan memiliki beberapa cucu dan cicit, namun dia masih kuat untuk berladang dan mencari ikan Payo, yang juga disebut-sebut sebagai resep awet muda warga kampung adat.
Setiap hari Uyet mengonsumsi makanan dari hasil berladang dan lauk pauk yang mereka dapatkan dari alam, ditambah dengan jamu kampung, mengunyah sirih atau nyepah dalam bahasa Sunda, minum air dari mata air ketika mengalami sakit.
Sebagian besar warga berusia lanjut di Kampung Adat Miduana, tidak pernah mengonsumsi makanan yang berasal dari luar atau bahan makanan yang ditanam dengan pupuk non organik, sehingga mereka selalu menerapkan pola hidup sehat, makanan sehat serta pola hidup yang lebih bahagia.
Baca Juga: Catat! Ini 38 Titik Posko Pendaftaran Mypertamina di Cianjur
"Untuk mata masih tajam dan awas, pendengaran masih normal, setiap hari dibawa senang ditambah olahraga jalan kaki ke kebun atau ke sungai untuk menangkap ikan Payo. Kalau sakit tidak pernah minum obat kimia, cukup dengan jamu kampung dan obat alami lainnya," kata Aki Uyet.
Warga yang memiliki usia lebih dari 100 tahun di kampung itu, selama ini memegang teguh aturan dan tradisi yang diwariskan orang tua dan sesepuh mereka selama ini, termasuk pola tanam dan beternak tidak pernah dilanggar warga kampung adat, sehingga tatanan tersebut masih terjaga hingga saat ini.
Fenome panjang umurnya warga Kampung Adat Miduana, menarik perhatian peneliti dari Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung, Priyo Subekti, untuk melakukan riset dan penelitian. Penelitian yang dilakukan Priyo Subekti terfokus pada komunikasi kesehatan, meliputi pola makan, pola hidup sehat dan pola pikir warga.
Hasil sementara didapati bahwa komunikasi kesehatan Kampung Adat Miduana sangat baik karena makanan yang dikonsumsi masih alami, dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada, ditambah pola hidup sehat dan dari pola pikiran yang cenderung lebih bahagia.
Berbeda dengan masyarakat perkotaan yang lebih suka mengkonsumsi makanan siap saji tanpa memperdulikan kandungan vitamin atau bahan berbahaya yang ada dalam makanan, sehingga pola hidup kaum adat lebih sehat karena selalu mengkonsumsi makanan yang terjamin kesehatannya.
"Ada beberapa faktor yang membuat warga Kampung Adat Miduanan memiliki usia panjang dengan kondisi tubuh sehat sehingga masih tetap beraktivitas meski usia mereka sudah lebih dari satu abad bahkan lebih dari 125 tahun salah satunya pola hidup dan mengkonsumsi makanan sehat dari alam," katanya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Lagi Jadi Omongan, Berapa Penghasilan Edi Sound Si Penemu Sound Horeg?
- Tanpa Naturalisasi! Pemain Rp 2,1 Miliar Ini Siap Gantikan Posisi Ole Romeny di Ronde 4
- 5 Pemain Timnas Indonesia yang Bakal Tampil di Kasta Tertinggi Eropa Musim 2025/2026
- Brandon Scheunemann Jadi Pemain Paling Unik di Timnas Indonesia U-23, Masa Depan Timnas Senior
- Siapa Sebenarnya 'Thomas Alva Edi Sound Horeg', Begadang Seminggu Demi Bass Menggelegar
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Murah Samsung dengan Fitur USB OTG, Multifungsi Tak Harus Mahal
-
Bukalapak Merana? Tutup Bisnis E-commerce dan Kini Defisit Rp9,7 Triliun
-
Investasi Kripto Makin Seksi: PPN Aset Kripto Resmi Dihapus Mulai 1 Agustus!
-
9 Negara Siaga Tsunami Pasca Gempa Terbesar Keenam Sepanjang Sejarah
-
Bantah Sengaja Pasang 'Ranjau' untuk Robi Darwis, Ini Dalih Pelatih Kim Sang-sik
Terkini
-
Melalui Budidaya Sorgum di Kabupaten Bogor, Bank Mandiri Perkuat Ekonomi Desa
-
Bangkit Lagi dengan Wajah Baru, Ini Makna di Balik Patung Kuda Kosong Cianjur yang Telan Rp199 Juta
-
Jembatan Ditelan Banjir, Ratusan Warga di Pelosok Cianjur Terancam Terisolasi
-
Modus Pinjam Bendera, Begini Cara Kepala Dinas Cianjur Diduga Akali Proyek Lampu Jalan Rp8,4 Miliar
-
Sosok Dadan Ginanjar, Kepala Dinas Cianjur yang Dinonaktifkan Akibat Skandal Korupsi Lampu Jalan