Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Kamis, 15 September 2022 | 10:10 WIB
Penampakan Pergeseran Tahan di Babakan Madang Bogor [Ist]

SuaraJabar.id - Sebanyak 75 jiwa menjadi korban bencana pergeseran tanah yang terjadi di Kampung Curug RT 01/03 dan RT 01-02/05, Desa Bojong Koneng, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor.

Akibatnya, para korban saat ini diungsikan sementara di lokasi yang aman. Pergeseran Tanah sendiri terjadi pada Rabu (14/9/2022).

Staff Kedaruratan dan Logistik (Ratik) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, Jalaludin mengungkapkan, bahwa kejadian pergeseran tanah di Bogor tersebut bermula pada jam 11:00 WIB, Rabu (14/9/2022) kemarin.

"Ini disebabkan hujan dengan intensitas tinggi yang cukup lama di wilayah Kecamatan Babakan Madang sehingga mengakibatkan keretakan tanah dari titik awal ke titik akhir retakan Rincian. Kurang lebih 1 kilometer panjangnya," katanya, mengutip dari Suarabogor.id, Kamis (15/9/2022).

Baca Juga: Bikin Merinding, Penampakan Pergeseran Tanah di Bojong Koneng Bogor, 18 Rumah Rusak dan Warga Langsung Diungsikan

Hingga saat ini, kata dia, pergeseran tanah itu pun masih terjadi. Hingga, sejumlah warga diungsikan ke tempat yang lebih aman.

"Belum kondusif, untuk saat ini tanah masih bergerak di wilayah tersebut. Listrik sudah di padamkan oleh PLN dan sebagian warga sudah mengungsi ke tempat saudara dan di tempat pengungsian," ungkapnya.

Parahnya pergeseran tanah tersebut juga menyebabkan akses jalan di lokasi bencana itu tidak bisa dilewati oleh kendaraan roda dua dan empat.

"Sementara ada 18 rumah rusak dengan korban terdampak sebanyak 75 jiwa dan untuk fasilitas umum yang terdampak yakni Mushola, Villa dan akses jalan di Kampung Curug," paparnya.

Ia mengaku, pihaknya beserta aparat desa setempat terus memonitoring lokasi bencana tersebut. Sebab, tanah pada lokasi bencana itu masih labil.

Baca Juga: Kementerian ATR/BPN Peringatkan PT Sentul City Tak Asal Gusur Warga Desa Bojongkoneng: Jangan Main Bulldozer

"Kita bergantian memonitoring lokasi pergerakan tanah karna struktur tanah yang masih labil, dikhawatirkan apabila hujan turun akan terjadinya pergerakan tanah kembali," ungkapnya.

Load More