Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Sabtu, 17 September 2022 | 12:50 WIB
ILUSTRASI - Aksi saling dorong dalam pembagian BLT BBM di Desa Pasirhalang, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, Selasa (13/9/2022). [Sukabumiupdate.com/Istimewa]

SuaraJabar.id - Kepala Desa Mandalahayu, Kecamatan Salopa, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Itang Sulaeman mengatakan masih banyak warganya yang belum terdata sebagai daftar penerima bantuan lngsung tunai atau BLT BBM.

Padahal kata dia, banyak warga desanya yang membutuhkan bantuan, terlebih setelah pemerintah menaikan harga BBM.

Ia mengatakan, warganya yang mendapatkan BLT BBM saat ini hanya 577 Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

Menurutnya, penerima BLT sangat antusias, karena memang kesulitan ekonomi terlebih adanya kenaikan BBM subsidi.

Baca Juga: Viral Potret Anak SD Ambil Duit Segepok di ATM! Menghibur Jiwa Kemiskinanku

“Jadi dengan adanya bantuan tersebut masyarakat sangat terbantu,” katanya, Jumat (16/9/2022).

Namun, ia menyayangkan karena memang masih banyak warganya yang berada di bawah garis kemiskinan dan layak menerima, tapi belum kebagian BLT BBM subsidi.

“Jadi masih banyak masyarakat yang belum kebagian bantuan tersebut. Padahal di desa kami banyak warga yang masih di bawah kemiskinan, dan pantas mendapatkan bantuan itu,” ujarnya.

Sementara terkait dengan sistem pembagian bantuan tersebut, pihaknya menggunakan sistem jadwal. Sebab, jelasnya, jika pihaknya mengundang semua KPM secara sekaligus maka akan terjadi penumpukan.

“Jadi dari 577 KPM ini kita kasih jadwal per dusun. Sehingga alhamdulillah saat pembagian berjalan dengan lancar dan normal, tidak ada penumpukan dan tidak terjadi kerumunan,” jelasnya.

Baca Juga: Warga Bogor Tiba-tiba Kejang Hingga Meninggal Dunia Saat Antre BLT BBM dari Presiden Jokowi

Lebih lanjut Itang menambahkan, bahwa subsidi BBM sebesar Rp 300.000 dan BPNT Rp 200 ribu, jadi total uang tunainya sebesar Rp 500 ribu.

“Mudah-mudah masyarakat bisa memanfaatkan uang tersebut sesuai yang pemerintah pusat anjurkan. Sehingga manfaatnya jelas. Jangan sampai bantuan sosial tersebut dibelikan barang-barang yang memang tidak dibutuhkan,” pungkasnya.

Load More