Scroll untuk membaca artikel
Galih Prasetyo
Rabu, 26 Oktober 2022 | 14:58 WIB
Kantor Asprov PSSI Jabar ditutup dengan spanduk protes yang dilakukan suporter buntut tragedi Kanjuruhan (Twitter @GR_Bergerak)

SuaraJabar.id - Gerakan suporter di akar rumput untuk mendesak jajaran kepengurusan PSSI mundur buntut tragedi Kanjuruhan terus berlangsung di sejumlah daerah.

Di Bandung, kantor Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Jawa Barat yang berlokasi di Jl Lodaya No 20 ditutup dengan dua spanduk bertuliskan protes dari suporter.

Ada dua suporter yang dibentangkan oleh suporter. Tulisan yang dibentangkan para suporter berisi kecaman untuk para pengurus PSSI.

"PSSI G*blok #Usut Tuntas" jadi tulisan isi spanduk pertama seperti dikutip dari unggahan akun Twitter @GR_Bergerak

Baca Juga: Kebakaran Gudang Triplek Bandung Mulai Padam Usai Petugas 39 Jam Bertarung Lawan Si Jago Merah

Sedangkan di spanduk kedua bertuliskan, "Ini Kantor/Sarang Pecundang!"

Tidak hanya di Bandung, gerakan suporter untuk menuntut adanya Kongres Luar Biasa (KLB) juga digaungkan oleh suporter di sejumlah kota. 

Suporter di Solo menuntut sejumlah poin-poin untuk PSSI segera menggelar KLB. Setidaknya ada enam poin yang dituntut oleh suporter Solo.

Salah satu poin yang didesak suporter Solo ialah meminta adanya amandemen statuta yang isinya bertentangan dengan prinsip-prinsip tata kelola organisasi yang baik.

"Statuta PSSI harus menjadi pedoman yang memiliki prinsip menyelamatkan kepentingan publik/keselamatan rakyat (salus populi suprema lex esto).

Baca Juga: 6 Klub Tentukan Sikap Terkait Tragedi Kanjuruhan, Kaesang Tuntut KLB PSSI

Sebelumnya, dua klub Persebaya dan Persis juga sudah mengirim surat kepada PSSI untuk mendesak adanya KLB.

Mengutip dari laman resmi Persebaya, pemegang saham Persebaya Azrul Ananda, telah bertemu dengan manajemen Persis Solo, termasuk Kaesang Pangareb (Dirut Persis), juga dengan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming.

Dalam pertemuan tersebut, kedua klub menyepakati dua hal utama. Pertama, mendesak diselenggarakan KLB PSSI menyusul tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022.

Kedua, mengajukan segera diselenggarakannya RUPS LB PT Liga Indonesia Baru, untuk membahas kepastian liga.

"Kami merasa diselenggarakannya RUPS LB PT LIB adalah justru yang paling urgent saat ini. Karena klub-klub semua harus mau duduk bersama membahas kepastian liga. Semoga klub-klub lain bisa melakukan hal yang sama supaya RUPS LB bisa terselenggara segera," kata Azrul Ananda.

Load More