"Di bulan akhir 12, 1, 2, dan 3 musim barat, minggir lagi ini nangkap ikan dan udangnya tidak jauh 3 akhir,4, dan 5, ke tengah lagi,"
Sedangkan di musim timur menangkap ikan secara tidak jauh ada dibulan Juni, Juli, Agustus, September selanjutnya Oktober, November, Desember nelayan kembali mejauh dari bibir pantai.
"Bisanya kalau musim timur, udang minggir, panen lah ya. Menangkap ikannya di bibir pantai, takeran ikan dan udang terdorong ombak, itu dapat di bulan 6,7,8,9.Dibulan 10, 11, 12 adanya di tengah karena tenang posisinya," sambung Aji.
Akibat kehadiran PLTU 1 Indramayu, Aji kadang enggan untuk melaut. Ia mengaku akan merugi jika modal bahan bakar tak sebanding dengan hasil tangkapan. Ia pun kadang alih profesi menjadi petani atau buruh harian lepas demi menyambung hidup.
"Ya kerja di pertanian, kadang di bangunan apa saja, ada juga masyarakat sini yang ikut kapal besar cari ikan sampai Papua," keluh Aji.
Keluhan tak jauh berbeda juga diungkap oleh Mitra (37), perajin terasi. Ia mengeluh tangkapan udang sejak ada PLTU 1 Indramayu menurun drastis.
Mitra mengungkap sebelum adanya PLTU 1 dirinya bisa mendapatkan udang rebon sekitar 30 Kilogram akan tetapi sekarang untuk mencari lima kilogram saja sudah sangat sulit.
Lahan yang awalnya luas untuk mencari udang rebon kini menyusut akibat bangunan PLTU 1 Indramayu, oleh sebab itu 80 nelayan rebon dibagi waktu dalam mencari rebon.
"Dulu mah enak, artinya lahannya kan luas tapi kalau sekarang mah saya juga kalau secara pergantian shift nya saya tuh malem. Iya kan lahannya sedikit, jadi dari pagi-sore. Nah giliran saya sore sampai jam 12 malam jam 1. Jam 2 pulang nyari udang di bibir pantai," ucap Mitra.
Baca Juga: Kemenangan Rakyat Cirebon Makin Kuat, ESDM Didesak Cabut Izin Lingkungan PLTU Tanjung Jati A
Shif-shif untuk mencari udang rebon mulai dijalankan warga Desa Ujung Gebang sejak PLTU 1 Indramayu beroperasi.
"Ya kita kan punya ide, kalau kita dibarengin mencari udang rebon setiap pagi, kemungkinan orang tua itu gak kebagian jadi lebih baik kita mengalah supaya sama-sama dapat. Walaupun dapatnya engga seberapa," ungkapnya.
Kontributor : Danan Arya
Tag
Berita Terkait
-
Kemenangan Rakyat Cirebon Makin Kuat, ESDM Didesak Cabut Izin Lingkungan PLTU Tanjung Jati A
-
Rentetan Kiamat Warga Indramayu Pasca Tembok Beton PLTU Berdiri
-
Kolaborasi Berikan Bantuan Kepada UMKM Eks Pekerja Konstruksi PLTU Batang
-
Menko Airlangga Klaim Indonesia Berhenti Gunakan PLTU Batu Bara Pada 2027
-
Kriminalisasi Tak Surutkan Masyarakat Jatayu Tolak PLTU 1 Indramayu
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Iwan Suryawan Minta Pejabat Jabar Gugurkan Cuti Massal Nataru, Prioritaskan Siaga Cuaca Ekstrem
-
Pemberdayaan Perempuan Jadi Kunci BRI untuk Menaikkelaskan UMKM
-
Bye-bye Macet Limbangan! Target Tuntas Tol Cigatas Tembus Garut-Tasik 2027
-
BRI Perkuat Pembangunan Infrastruktur Nasional Lewat Pembiayaan Flyover Sitinjau Lauik
-
Rencana Dedi Mulyadi Ganti Konsultan Pengawas dengan Mahasiswa Tuai Kecaman Keras