SuaraJabar.id - Warga Kampung Paku Haji RT 02/17, Kelurahan Cipageran, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi di awal bulan ini mengaku terpaksa harus mengeluarkan uang demi mendapatkan air bersih.
Kondisi ini lantaran air di sumur warga sudah mulai surut sejak musim kemarau melanda. Salah satu warga, Atik Sutisna (69) mengaku bahwa ia di awal bulan ini sudah keluarkan uang Rp150 ribu untuk beli air bersih.
"Buat sehari-hari paling sekarang beli. Awal bulan ini udah abis Rp150 ribu buat beli air karena yang dari sumur tinggal sedikit," ungkap Atik.
Tidak hanya itu, Atik dan warga lainnya pun terpaksa mengambil air dari sumur bor yang jaraknya cukup jauh dari tempat tinggal mereka.
Menurut Atik, kekeringan di tempatnya tinggal lebih parah dibandingkan tahun lalu. Atik mengatakan jika tahun lalu, meski musim kemarau, kondisi air masih cukup normal.
"Tapi tahun ini parah, hampir enggak ada air," ucapnya.
Sementara itu, menurut ketua RW 17 Kelurahan Cipageran Asep Rahmat mengatakan ada sekitar 100 Kepala Keluarga (KK) di RT 02 yang terdampak kemarau sehingga mengalami kesulitan air bersih.
"Memang di RT 02 ini sulit sekali untuk air bersih sekarang udah seminggu terakhir. Ada sekitar 100 KK lebih yang terdampak," terang Asep.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi puncak musim kemarau 2023 debagian besar wilayah diprakirakan terjadi pada bulan Juli dan Agustus 2023 sebanyak 507 ZOM (72,53%).
Baca Juga: Gerak Cepat, Kementan Optimalisasi Pasokan Air untuk Bantu Kekeringan di Indramayu
Jika dibandingkan terhadap normal, Puncak Musim Kemarau 2023 di sebagian besar daerah yaitu 402 ZOM (57,51%) diprakirakan sama, sedangkan wilayah lainnya diprakirakan maju terhadap normal yaitu sebanyak 185 ZOM (26,47%) dan mundur terhadap normal yaitu sebanyak 112 ZOM (16,02%).
Durasi Musim Kemarau 2023 di sebagian besar wilayah Indonesia umumnya diprediksi berkisar 9 - 20 dasarian yaitu sebanyak 355 ZOM (50,8%).
Durasi musim kemarau 2023 pada 114 ZOM (16,31%) diprakirakan sepanjang 1 - 8 dasarian, 112 ZOM (16,0%) diprakirakan sepanjang 21 - 28 dasarian, 5 ZOM (0,72%) diprakirakan mengalami panjang musim >28 dasarian dan sebanyak 113 ZOM (16,17%) memiliki tipe satu musim.
Berita Terkait
-
Breaking News! Kemarau Bikin Petani di Mustikasari Boncos, Saluran Air Mengering, Biaya Pengairan Membengkak
-
Breaking News! Krisis Air Bersih Landa Kota Cimahi, 100 KK Terpaksa Beli Air Setiap Hari
-
Gerak Cepat, Kementan Optimalisasi Pasokan Air untuk Bantu Kekeringan di Indramayu
-
Dampak El Nino, Dua Kecamatan di Boyolali Alami Bencana Kekeringan
-
Kekeringan Mulai Ancam Kabupaten Bogor, 7 Kecamatan Krisis Air Bersih
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
Dokter Dikeroyok di Depan Rumah! 5 Pelaku Ditangkap
-
36 Pendaki Ilegal Ini Dihukum Berat!
-
Warga Bantah Pukul Anak Anggota DPRD di Bogor, Wakil Rakyat dari NasDem 'Keukeuh' Buat Laporan
-
Gerakan Rakyat Desak Jokowi Tanggung Jawab Soal Whoosh: Beban Keuangan Merusak Upaya Ekonomi Prabowo
-
Senyum Lebar Heni Mulyani, Mantan Kades di Sukabumi yang Tilep Uang Rakyat Rp500 Juta