SuaraJabar.id - Aktivitas pemulung di TPA Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat (KBB) terhenti sementara karena insiden kebakaran gunungan sampah yang masih terjadi hingga Selasa (22/8/2023). Sudah hampir empat hari api mengintai sampah di TPA regional itu.
Berhentinya operasional pelayanan pembuangan sampah dari Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung dan Bandung Barat membuat para pemulung khawatir akan kehilangan pendapatan.
"Iya khawatir jelas soalnya enggak bisa mulung sampah. Berarti gak dapat pemasukan," ujar Iwan (38), salah seorang pemulung.
Iwan sempat melakukan aktivitas memulung di TPA Sarimukti pagi ini namun terpaksa harus berhenti karena titik api yang membakar sampah semakin meluas hingga ke zona 3. Dia bersama ratusan pemulung lainnya diintruksikan untuk meninggalkan TPA untuk sementara waktu.
"Kemarin juga cuma setengah hari mulungnya karena api besar lagi. Hari ini tadi cuma mulung sebentar, sekarang terpaksa berhenti dulu soalnya kan pelayanan juga berhenti," kata Iwan.
Dengan adanya peristiwa ini, Iwan mengaku kehilangan pendapatan karena memulung sampah jadi satu-satunya sumber penghasilan untuk menghidupi keluarganya yang berada di Ciparay, Kabupaten Bandung Barat.
Dalam sehari biasanya dia mengumpulkan sampah yang masih didaur ulang rata-rata 1 kwintal yang kemudian dijualnya ke pengepul seharga Rp700 per kilogram. "Jadi paling dapat sehari itu Rp70 ribu, kadang Rp50 ribu. Sekarang kaya gini ya enggak dapat pemasukan," tuturnya.
Koordinator TPA Sarimukti Riswanto mengatakan, para pemulung harus menjauh dari area TPA Sarimukti untuk sementara waktu untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Dia mengatakan titik kebakaran hingga kini terus meluas.
"Total pemulung itu sekitar 400 orang, kita intruksikan menjauh dulu sementara waktu," ucap Riswanto.
Baca Juga: TPA Di Cengkareng Kebakaran, 16 Mobil Damkar Dikerahkan
Komandan Regu Damkar Poswil Cikalonngwetan, Yadi Supriadi mengatakan kebakaran di TPA Sarimukti terus membesar lantaran material sampah dalam kondisi kering serta angin bertiup kencang. Ditambah mayoritas sampah merupakan plastik yang mudah terbakar sehingga api awet dibawah timbunan sampah.
"Angin besar ditambah sampah plastik kering makin memudahkan api merembet. Maka kita minta bantuan dikerahkan seluruh Damkar di Bandung Raya," katanya.
Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki
Berita Terkait
-
TPA Di Cengkareng Kebakaran, 16 Mobil Damkar Dikerahkan
-
Breaking News! Kebakaran Gunungan Sampah TPA Sarimukti Masih Berlangsung Sampai Hari Ini
-
Kasus Kebakaran Maut di Hotel Jaksel, Polisi Selidiki Asal Api
-
BREAKING NEWS! KPK Tetapkan 3 Tersangka Kasus Korupsi di Kemnaker
-
Kebakaran Lahan di Sendang Wonogiri, Nenek Parni Ikut Dilahap Si Jago Merah
Terpopuler
- Tanpa Naturalisasi! Pemain Rp 2,1 Miliar Ini Siap Gantikan Posisi Ole Romeny di Ronde 4
- Akal Bulus Dibongkar KPK, Ridwan Kamil Catut Nama Pegawai Demi Samarkan Kepemilikan Kendaraan
- Bocor! Timnas Indonesia Naturalisasi 3 Pemain Keturunan, Ada dari Luar Eropa
- Timnas U-23 ke Final, Tante Brandon Scheunemann: Scheunemann for Indonesia
- Siapa Mike Rajasa? Kiper Muda FC Utrecht yang Dipanggil ke Timnas Indonesia U-17
Pilihan
-
Danantara Kantongi 1 Nama Perusahaan BUMN untuk Jadi Holding Investasi, Siapa Dia?
-
Tanpa Banyak Rumor, Vinicius Dikabarkan Merapat ke Persekat Tegal
-
Penikmat Sound Horeg Ngumpul, Ini 5 Speaker Murah Bikin Musik Jedag-Jedug Ngebass Badak
-
Gibran Prediksi Vietnam 'Babak-belur' di Tangan Timnas Indonesia U-23
-
Ribut-ribut Soal Ijazah Jokowi, Luhut: Kontribusi Kau Buat Negara Apa?
Terkini
-
Menyulut Kembali Spirit Sang Pelopor, Ratusan Warga NU Bogor Ziarah ke Maqbarah KH Abdurrahim Sanusi
-
Teknologi Canggih TNI Bersihkan Situ Bagendit: Selamatkan Aset Wisata dan Pertanian Garut
-
Kepala Dinas di Cianjur Korupsi Lampu Jalan Rp8,4 Miliar, Kursi Jabatan Kosong Akibat Bupati Berduka
-
4,6 Juta Data Warga Jabar Bocor? Hacker Klaim Kuasai Data Sensitif
-
Badai PHK Terjang Bogor, 4.000 Keluarga Terancam Akibat Guncangan Ekonomi Global