SuaraJabar.id - Rasa was-was menghantui warga di Kampung Tegalkaso RT 03/05, Desa Bencoy, Kecamatan Cireunghas, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, utamanya bagi warga yang alami bencana pergerakan tanah.
Hal ini lantaran sampai saat ini belum ada deteksi dini dan pemetaan tingkat kerawanan bencana. Padahal pdaa Jumat sore, 1 Desember 2023, sekitar pukul 15:00 WIB, daerah ini dilanda bencana pergerakan tanah.
Akibat pergerakan tanah itu, sejumlah rumah mengalami keretakan, kondisi sama juga ditemui di kolam ikan dan sawah milik warga. Bahkan satu rumah warga sudah rata dengan tanah.
Warga sangat membutuhkan deteksi dini dan pemetaan kerawanan bencana untuk mengantisipasi bencana pergerakan tanah.
Dikutip dari Sukabumiudapte.com--jaringan Suara.com, saat ini satu rumah sudah ambruk, satu rusak ringan, tiga rusak sedang, dan 43 rumah terancam.
Menurut warga, Karna Suganda (43), deteksi dini dan pemetaan kerawanan bencana sangat dibutuhkan sebagai bahan pertimbangan apakah mereka akan mengungsi atau tidak.
"Seharusnya cepat, jadi ada kepastian dan tidak waswas. Apakah kami harus mengungsi atau tidak. Intinya ada kepastian," ungkapnya.
Daerah ini sendiri pertama mengalami bencana pergerakan tanah pada 18 November 2023. Dan semenjak bencana pertama itu, warga selalu was-was dan khawatir, tempat tinggal mereka bakal ambruk.
"Pasti khawatir, resah, bimbang, apalagi kalau malam ada hujan, lebih mengerikan lagi. Sekarang setiap hari warga berjaga-jaga, setiap malam juga. Seperti kemarin, saat siang kan ambruk (satu rumah), kita sampai malam bahkan dini hari, berjaga,"
Baca Juga: Ditipu Travel, Puluhan Calon Jamaah Umrah Hanya Diantar Sampai ke Terminal Garut
Sementara itu, Camat Cireunghas Asep Mahmud mengatakan penanganan sudah dilakukan secara persuasif terhadap warga terdampak sejak 18 Nobember 2023.
"Sejak pemantauan pergeseran tanah mulai Senin (18 November), Rabu awalnya ke BPBD untuk ditindaklanjuti yang ini yang terkahir yang amblas itu," katanya.
Berita Terkait
-
Ditipu Travel, Puluhan Calon Jamaah Umrah Hanya Diantar Sampai ke Terminal Garut
-
Kronologis Si Cantik Penunggu Situ Habibi Terkam Nelayan, Saksi Mata: Bau Amis Bikin Buaya Kejar Korban
-
Pengakuan Mengejutkan Pembunuh Wanita Muda di Tasikmalaya: Pikiran Saya Mentok!
-
Sambangi Ponpes Mittahul Huda, Prabowo Subianto Bawa Misi Maksimalkan UU Pesantren, Ridwan Kamil: Ini Mah Silaturahmi
-
Tanah Longsor Terjang 5 Kampung di Sukabumi Dalam Semalam, Putuskan Jalan Penghubung Antar Desa
Terpopuler
- Operasi Zebra 2025 di Sumut Dimulai Besok, Ini Daftar Pelanggaran yang Disasar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Mobil Keluarga Bekas Paling Dicari 2025, Murah dengan Performa Mumpuni
- 5 Mobil Sedan Bekas Pajak Murah dan Irit BBM untuk Mahasiswa
- 5 Rekomendasi Smartwatch Selain Apple yang Bisa QRIS MyBCA
Pilihan
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
-
Danantara 'Wajibkan' Menkeu Purbaya Ikut Rapat Masalah Utang Whoosh
-
Viral Biaya Tambahan QRIS Rp500: BI Melarang, Pelaku Bisa Di-Blacklist
-
Harga Minyak Dunia Merosot Imbas Stok AS Melonjak
-
Kiper Muda Rizki Nurfadilah Korban TPPO: Disiksa hingga Disuruh Nipu Orang China
Terkini
-
BRI Peduli Hadirkan RVM di KOPLING 2025 untuk Edukasi dan Pengurangan Sampah Plastik
-
Kepala Sekolah di Bekasi 'Dipaksa' Belajar Mendalam: Nasib Pendidikan Jawa Barat Ditentukan
-
DJ Cantik Sukabumi Dilecehkan, Sempat Turunkan Volume dan Dipecat Sepihak
-
7 Fakta Mencengangkan Kasus Pengantin Pesanan WNI Asal Sukabumi
-
Dramatis! Kronologi WNI Asal Sukabumi Jadi Korban Pengantin Pesanan di China