SuaraJabar.id - Provinsi Jawa Barat (Jabar) dikenal sebagai salah satu wilayah di Indonesia yang memiliki banyak ragam budaya. Salah satu keanekaragaman budaya di Jabar yang terkenal adalat alat musik.
Bagi banyak pihak, alat musik yang terkenal berasal dari Jabar ialah angklung. Namun, rupanya tidak hanya angklung alat musik khas masyarakat Jabar.
Setiap daerah di Jawa Barat diketahui memiliki alat musik khas. Sebagai masyarakat Sunda, alat musik di Jawa Barat mempunyai sejarah yang cukup panjang.
Seperti dikutip dari Journal of Physics, budaya Sunda memiliki sejumlah ciri, diantaranya soal kesenian tradisional serta upacara adat. Dari tahun ke tahun, masyarakat Sunda di Jabar selalu memegang teguh budaya mereka, termasuk alat musiknya.
Konon banyak alat musik khas Jabar yang merupakan warisan budaya sejak zaman kerajaan. Berikut 3 alat musik khas Jawa Barat selain angklung:
Pertama ada alat musik Karinding. Alat musik satu ini dimainkan dengan cara disentil oleh ujung telunjuk sambil ditempel di bibir. Alat musik satu ini biasanya dibuat dari bahan pelepah aren atau dari bambu.
Merujuk pada kamus Bahasa Sunda, Karinding terdiri dari kata 'Ka Ra Da Hyang' yang artinya dengan diiringi oleh doa sang Maha Kuasa. Atau bisa juga diartikan sebagai Ka artinya Sumber, Rinding artinya Bunyi.
Dikutip dari pangaubankarinding.com, alat musik satu ini banyak dituliskan pada naskah-naskah kuno, foklor yang banyak muncul di Priangan dan Banten, hasil-hasil perekaman pertama karinding tahun 1893.
Baca Juga: Belasan Titik Longsor Terjadi di Sukabumi Dalam 2 Hari Terakhir
Konon, karinding merupakan salah satu alat yang telah digunakan karuhun sejak sebelum ditemukannya alat musik tradisional kacapi. Alat musik kacapi kabarnya berusia 500 tahun, sementara Karinding berusia 600 tahun.
Selanjutnya ada alat musik bernama Jentreng. Mengutip dari budayaindonesia.org, Jentreng adalah alat musik khas Sunda yang dimainkan dengan cara disentuh.
Jentreng sekilas mirip dengan alat musik kecapi. Namun Jentreng memiliki ukuran lebih kecil dan hanya memiliki 7 senar. Jentreng biasanya dibuat dari kayu kembang kenanga atau dari kayu nangka.
Keberadaan alat musik Jentreng ini tidak jauh berbeda dengan alat musik Tarawangsa. Di sejumlah daerah di Jawa Barat, alat musik ini biasanya dimainkan saat ritual kuno yang erat kaitannya dengan Nyai Pohaci atau Dewi Sri, Dewi Kesuburan.
Konon, alat musik ini kerap dimainkan di sejumlah daerah di Sumedang atau di Cirebon, Jawa Barat.
Tag
Berita Terkait
-
Belasan Titik Longsor Terjadi di Sukabumi Dalam 2 Hari Terakhir
-
Viral Kasus Dugaan Pungli di Panti ODGJ, Dinsos Jabar: Kami Serahkan ke Polisi
-
Jabar Siaga Darurat Bencana, Bey Machmudin Minta Pemda Waspada, Warga Jangan Panik
-
Jawa Barat Punya 27 Kabupaten/Kota, Daerah Mana yang Paling Banyak Miliki Kecamatan?
-
Bencana di Sukabumi, Rumah Ambruk Tewaskan Seorang Ibu Saat Masak hingga Pohon Tumbang dan Longsor
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 7 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Alpha Arbutin untuk Hilangkan Flek Hitam di Usia 40 Tahun
- 7 Pilihan Parfum HMNS Terbaik yang Wanginya Meninggalkan Jejak dan Awet
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
Terkini
-
Selebgram Cianjur RW Diduga Gelapkan Dana Talangan Buronan Interpol, Polisi Siapkan...
-
Mengenang Jejak Pengabdian Dini Yuliani: Dari Pebisnis Ulung hingga Ketua PKK
-
26 Tambang di Jabar Ditutup Dedi Mulyadi, Menteri ESDM : Saya Belum Tahu
-
Dedi Mulyadi Bagikan Kabar Duka!
-
6 Desa di Cisolok Sukabumi Terendam, Ribuan Jiwa Mengungsi: Ini Kebutuhan Prioritas!