SuaraJabar.id - Program Pahlawan Ekonomi Nusantara (PENA) dari Kementerian Sosial (Kemensos) telah disalurkan oleh PT Pos Indonesia kepada keluarga penerima manfaat (KPM) yang terdaftar di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial.
Penyaluran bansos PENA telah dilaksanakan dari periode Agustus hingga Desember 2023 sesuai kebijakan pemerintah. Nominal bantuan variatif sampai dengan Rp5 juta bergantung dari hasil peninjauan oleh tim Kemensos.
Penerima Bansos PENA mencapai lebih dari 7 ribu orang. Mereka masing-masing hanya menerima satu kali bantuan.
Dari alokasi yang diterima PT Pos Indonesia per 26 November 2023 yaitu 2.602 penerima dan telah disalurkan sebanyak 2.516 (97 persen) dengan total dana penyaluran Rp12,2 miliar.
“Penerima ini adalah KPM yang sudah keluar dari program sembako dan PKH, sudah mendekati UMK dan UMP, namun pemerintah masih memperhatikan dengan memberikan bantuan usaha. Harapannya mereka bisa berjualan atau melakukan usaha sesuai kemampuan,” kata Executive General Manager Kantorpos KCU Bandung Arief Yudha wahyudi.
Mengenai mekanisme penyaluran PENA dijelaskan Arief, mirip dengan bansos sembako dan PKH.
“Pertama, kita beri surat pemberitahuan berkoordinasi dengan Dinas Sosial dan pemerintah daerah setempat, terutama di kelurahan, dan pendamping sosial. Kemudian nanti bantuannya bisa diambil di Kantorpos atau kita antarkan bergantung pada kondisi penerima,” ucapnya.
Menyalurkan bantuan PENA senilai Rp5 juta kepada para KPM, tentunya Pos Indonesia menyiapkan pengamanan. Untuk penyaluran di Kantorpos, pengamanan dilakukan oleh petugas pengamanan Kantorpos.
“Jika bantuan perlu diantar, petugas kami minimal dua orang dan ada petugas pengaman juga,” kata Arief.
Baca Juga: Gaungkan Menanam AKHLAK, Pos Indonesia Tanam 27.600 Pohon Serentak di Seluruh KCU
Terkait bantuan PENA ini, layaknya bantuan lainnya yang disalurkan oleh Pos Indonesia, tidak ada potongan dana sepeser pun.
“Secara internal kita menegaskan bahwa tidak ada biaya atau potongan apapun, begitu juga kepada pemerintah daerah kita informasikan bantuan ini tanpa ada potongan sedikit pun,” ucapnya.
Arief berharap ke depan Pos Indonesia terus dipercaya oleh pemerintah untuk menyalurkan bantuan lainnya.
“Harapannya, sejak lama PT Pos Indonesia sudah dipercaya menyalurkan bantuan, kami berharap pemerintah melalui Kementerian Sosial, bisa memberikan kepercayaan lebih karena kami sudah mempunyai sistem yang baik sehingga user dari Kemensos bisa memantau langsung,” katanya.
Harapan Penerima PENA
Sementara itu, salah satu Pendamping Sosial PKH Rusyida Astriani menjelaskan alur pengajuan calon penerima PENA, yaitu melalui data KPM yang namanya sudah masuk dalam DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial).
“Data saya kasih ke pusat, kemudian pusat yang akan menentukan calon penerima bantuan PENA. Penerima bantuan PENA harus masuk di DTKS,” kata Pendamping Sosial PKH Rusyida Astriani.
Rusyida menjadi pendamping sosial untuk KPM Ayi Sinta. Saat ini Ayi menjadi penerima bantuan PENA dan menjalankan usaha berjualan kelapa muda.
Sebagai pendamping sosial, Rusyida rutin mengadakan pertemuan kelompok dengan penerima bantuan PKH.
“Setiap bulan ada pertemuan kelompok namanya Pertemuan Peningkatan Keluarga. Ibu-ibu penerima PKH kumpul di suatu tempat, kemudian saya menyampaikan materi P2K2 tentang kesehatan, cara mengurus anak, pencegahan dan penanganan stunting. Saya juga memastikan anggota PKH menerima bantuan komplementer seperti BPNT, sembako, KIP, KIS,” katanya.
Selaku pendamping sosial, Rusyida berharap para penerima bantuan PENA dapat hidup semakin sejahtera dan bisa lepas dari ketergantungan bantuan pemerintah.
“Harapan saya sebagai pendamping, mudah-mudahan setelah mendapatkan bantuan PENA ini penghasilannya lebih meningkat, keadaan ekonomi keluarga semakin membaik, sehingga bisa mandiri keluar dari bantuan pemerintah,” ucapnya.
Penerima bantuan PENA, Ayi Sinta, mengaku sangat bersyukur bisa menerima bantuan PENA. Dia berharap usaha berjualan kelapa muda yang dijalaninya berjalan lancar.
“Saya senang sekali karena bantuan PENA ini dapat membantu kelancaran usaha jual kelapa muda. Terima kasih kepada PT Pos yang sudah membantu saya, mudah-mudahan usaha saya semakin lancar sehingga ke depannya tidak perlu lagi bergantung pada bantuan. Terima kasih kepada pendamping dan pemerintah yang sudah menyelenggarakan bantuan PENA ini,” ujar Ayi.
Berita Terkait
-
Gaungkan Menanam AKHLAK, Pos Indonesia Tanam 27.600 Pohon Serentak di Seluruh KCU
-
Keluarga Miskin Penerima BLT BBM di Jawa Barat Ada 2,7 Juta, Tahap Pertama Cair Bulan Ini
-
Bukan Cuma Beras, Inspektorat Kemensos Temukan Ini di Kuburan Bansos di Lahan Parkir JNE Depok
-
JNE Klam Sudah Ganti Beras Rusak ke Pemerintah, Polisi: Belum Didukung Dokumen
-
Ogah Disalahkan, Kantor ACT di Cimahi Tetap Beroperasi meski Izinnya Telah Dicabut
Terpopuler
- Siapa Pencipta Sound Horeg? Ini Sosok Edi Sound yang Dijuluki Thomas Alva Edisound dari Jawa Timur
- Jelang Ronde Keempat, Kluivert Justru Dikabarkan Gabung Olympique Lyon
- Duel Mobil Murah Honda Brio vs BYD Atto 1, Beda Rp30 Jutaan tapi ...
- Harga Mitsubishi Destinator Resmi Diumumkan! 5 Mobil Ini Langsung Panik?
- 41 Kode Redeem FF Max Terbaru 24 Juli: Klaim Skin Scar, M1887, dan Hadiah EVOS
Pilihan
-
Fenomena Rojali dan Rohana Justru Sinyal Positif untuk Ekonomi Indonesia
-
5 Rekomendasi HP 5G Xiaomi di Bawah Rp 4 Juta, Harga Murah Spek Melimpah
-
Kisah Unik Reinkarnasi di Novel Life and Death are Wearing Me Out
-
10 Model Gelang Emas 24 Karat yang Cocok untuk Pergelangan Tangan Gemuk
-
Selamat Tinggal Samba? Ini Alasan Gen Z Beralih ke Adidas Campus 00s & Forum Low
Terkini
-
Gamelan Cirebon Bikin Profesor Amerika Jatuh Cinta: Terbuat dari Cinta!
-
Mengenang Warisan Abadi Tjetjep Muchtar Soleh, Bapak Pembangunan Pendidikan Cianjur
-
Tjetjep Muchtar Soleh, Mantan Bupati Cianjur yang Membangun dengan Hati Tutup Usia
-
Disindir Lewat Medsos, Pekerja Pariwisata Jabar Ancam Dedi Mulyadi Soal Study Tour
-
Viral Pembagian Bir di Pocari Sweat Run 2025, Pemkot Bandung Gercep: Komunitas Lari Dipanggil