SuaraJabar.id - Warga Sukabumi, Jawa Barat mengaku merasakan getaran gempa Bayah pagi ini. Gempa dengan kekuatan 5.9 magnitudo guncang Bayah, Banten pada hari ini, Rabu (3/1) sekitar pukul 07:53 WIB.
Pihak BMKG menyebut bahwa pusat gempa berada di laut, 72 kilometer barat daya Bayah, Kabupaten Lebak, Banten, dengan kedalaman 74 kilometer.
Salah satu warga Sukabumi, Joe (18) seperti dikutip dari Sukabumiupdate.com--jaringan Suara.com mengaku bahwa ia merasakan guncangan cukup kuat saat gempa Bayah pagi ini.
"Kaget karena getarannya cukup kuat," kata Joe yang berkantor di Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi.
Tak hanya Joe, Amelia (26) juga mengaku merasakan getaran gempa yang terjadi pada pagi ini. Warga Desa Kutasirna, Kecamatan Cisaat itu mengaku merasakan getaran gempa saat berada di kamar.
"Lumayan besar," katanya. Warga di Pajampangan, Kabupaten Sukabumi. Anggota RAPI Sagaranten, Yosep, mengatakan getaran gempa laut ini cukup kuat dirasakan di wilayah Kecamatan Sagaranten.
"Belum ada informasi dampak, tapi terus dipantau. Mudah-mudahan tidak ada," katanya.
Sementara itu, Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Tegalbuleud, Noris, dalam laporannya menyatakan gempa berlangsung di Kecamatan Tegalbuleud selama kurang lebih enam hingga tujuh detik.
BMKG menyatakan gempa tektonik 5.9 magnitudo pada Rabu (3/1/2024) pukul 07.53.49 WIB memiliki parameter update magnitudo 5.7. Episenter gempa terletak pada koordinat 7,57° LS ; 106,17° BT, atau berlokasi di laut pada jarak 77 kilometer arah barat daya Sukabumi, Jawa Barat, pada kedalaman 63 kilometer.
Baca Juga: Gempa Bandung Akibat Aktivitas Subduksi Lempeng, BMKG: Ini Gempa Bumi Dangkal
Data itu memperbarui laporan sebelumnya yang menyebut guncangan berpusat di laut, 72 kilometer barat daya Bayah, Kabupaten Lebak, Banten, dengan kedalaman 74 kilometer.
Gempa berdampak dan dirasakan di Surade (Kabupaten Sukabumi) dengan skala intensitas IV MMI (bila pada siang hari dirasakan orang banyak dalam rumah). Selanjutnya di Palabuhanratu (Kabupaten Sukabumi), Cianjur, Panggarangan, Lebak, Garut, skala intensitas III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa seakan truk berlalu).
Lalu di Lembang, Bandung Barat, Cimahi, skala intensitas II-III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa seakan truk berlalu). Kemudian di daerah Tangerang Selatan, skala intensitas II MMI (getaran dirasakan beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang). Hasil pemodelan menunjukkan gempa tidak berpotensi tsunami.
Berita Terkait
-
Gempa Bandung Akibat Aktivitas Subduksi Lempeng, BMKG: Ini Gempa Bumi Dangkal
-
Badan Geologi Rilis Laporan Tahap Pertama Analisis Gempa Bumi Cianjur
-
Pasca Gempa Bumi: 1,3 Ton Paket Rendang Dikirim dari Sumatera Barat ke Cianjur
-
Warga Meninggal Dunia Pasca Gempa Bumi di Cianjur Masih Bertambah
-
BNPB Siagakan Helikopter untuk Distribusi Bantuan Korban Gempa Bumi di Cianjur
Terpopuler
- Ole Romeny Menolak Absen di Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- Tanpa Naturalisasi, Jebolan Ajax Amsterdam Bisa Gantikan Ole Romeny di Timnas Indonesia
- Makna Satir Pengibaran Bendera One Piece di HUT RI ke-80, Ini Arti Sebenarnya Jolly Roger Luffy
- Ditemani Kader PSI, Mulyono Teman Kuliah Jokowi Akhirnya Muncul, Akui Bernama Asli Wakidi?
- Jelajah Rasa Nusantara dengan Promo Spesial BRImo di Signature Partner BRI
Pilihan
-
6 Smartwatch Murah untuk Gaji UMR, Pilihan Terbaik Para Perintis 2025
-
3 Film Jadi Simbol Perlawanan Terhadap Negara: Lebih dari Sekadar Hiburan
-
OJK Beberkan Fintech Penyumbang Terbanyak Pengaduan Debt Collector Galak
-
Tarif Trump 19% Berlaku 7 Agustus, RI & Thailand Kena 'Diskon' Sama, Singapura Paling Murah!
-
Pemerintah Dunia dan Tenryuubito: Antagonis One Piece yang Pungut Pajak Seenaknya
Terkini
-
Terjerat Temuan BPK, Ini Daftar 13 Kecamatan di Garut yang Wajib Kembalikan Uang Negara Rp2,1 M
-
Siapa Bertanggung Jawab? BPK Temukan Rp2,1 M Harus Kembali ke Kas Negara dari 13 Kecamatan Garut
-
5 Fakta Penting Anjloknya KA Argo Bromo Anggrek di Subang, Puluhan Jadwal Kacau
-
KA Argo Bromo Anggrek Anjlok di Subang: Evakuasi Rampung, 9 KA Tertahan dan 43 Lainnya Memutar Arah
-
Larang Study Tour Dedi Mulyadi, DPR: Kasihan Anak SMK, Nanti Buta Dunia Industri