Scroll untuk membaca artikel
Galih Prasetyo
Minggu, 24 Maret 2024 | 13:45 WIB
Miro Petric Cerita Perbedaan Puasa Ramadan di Indonesia dan Malaysia: Ada Tradisi yang Beda [Suara.com/Rahman]

SuaraJabar.id - Pelatih fisik Persib Bandung, Miro Petric, mengaku bukan hal baru baginya memberikan program latihan di bulan Ramadan, pasalnya sebelum ke Indonesia dia sudah pernah menyiapkan materi latihan di bulan puasa di Malaysia.

Menurut Miro Petric, selama bulan Ramadan tim pelatih harus menyesuaikan terutama terkait waktu latihan. Jika biasanya digelar pada pagi atau sore hari, selama bulan puasa skuat Maung Bandung berlatih pada malam hari.

Sesi latihan malam hari diberikan, agar pemain Persib yang mayoritas menjalankan ibadah puasa bisa berbuka lebih dulu, sehingga saat berlatih mereka dapat menjalankan program dengan maksimal.

"Ya tentu saja, kami perlu menyesuaikan sesi latihan dan waktu dari latihan juga berbeda dengan berlatih pada malam hari," kata Miro Petric.

Baca Juga: Begini Reaksi Bojan Hodak Soal Pemanggilan Beckham Putra ke Timnas Indonesia U-23

"Tentu mereka harus beradaptasi usai berbuka puasa karena ini merupakan tradisi di sini," ucap pelatih fisik asal Kroasia ini menambahkan.

Berlatih malam hari di bulan Ramadan bukan hal baru bagi Miro Petric, pasalnya sebelumnya saat menangani klub asal Malaysia, Kuala Lumpur FC dia juga menyiapkan program latihan di malam hari.

Namun, dari pengalaman melatih di bulan Ramadan ada perbedaan antara Malaysia dan Indonesia. Menurutnya, selama di Malaysia waktu latihan digelar lebih malam yakni sekitar pukul 22.30.

Sedangkan di Indonesia bersama tim Persib, sesi latihan untuk persiapan menghadapi kompetisi digelar lebih awal yakni pukul 20.30 WIB.

"Ya selama di Malaysia juga saya melatih malam hari, tapi di sana latihannya bisa di jam 10.30. Karena ada tradisi yang berbeda saat buka puasa," ujar Miro Petric.

Baca Juga: Usai Bela Timnas Indonesia, Marc Klok Mendadak Tinggalkan Skuat Persib, Ada Apa?

"Jadi kami juga harus melakukan penyesuaian, sama seperti di sini, kami harus menyesuaikan untuk keagamaan dan tentunya kami harus menghormatinya," jelasnya.

Terkait waktu yang efektif berlatih selama Ramadan, tim pelatih menurutnya berdiskusi lebih dulu dengan pemain terutama yang menjalankan ibadah puasa.

"Kami tak bisa menentukan mana yang lebih baik, tapi tim pelatih sudah berdiskusi dan bicara juga dengan pemain bahwa selama Ramadan mereka tidak bisa minum dan itu akan menyulitkan ketika berlatih," ungkapnya.

"Itu tentu akan melelahkan bagi mereka. Jadi tentu latihan jadi akan lebih efektif jika dilakukan di malam hari," jelas pelatih berusia 43 tahun ini.

Kontributor : Rahman

Load More