Scroll untuk membaca artikel
Galih Prasetyo
Selasa, 04 Juni 2024 | 17:56 WIB
Ilustrasi

SuaraJabar.id - Tren di sosial media tak selamanya berefek positif. Di Kota Banjar, Jawa Barat, belasan siswa sekolah dasar (SD) melakukan tindakan negatif akibat pengaruh buruk tren di sosial media.

Belasan siswa SD di Kota Banjar diketahui menyayat lengan tangannya sendiri. Aksi nekat siswa SD itu diduga akibat tren barcode tangan yang sedang viral.

Salah satu kepala sekolah di Kota Banjar, Ade Ahmad Yani membenarkan bahwa anak didinya melakukan aksi nekat tersebut.

Dari informasi yang ia peroleh, setidaknya ada 16 anak SD yang sengaja menyayat lengan mereka. Dari 16 anak SD itu kata Ade mayoritas ialah anak perempuan.

Baca Juga: Cerita Triska AO PNM Jaga Lingkungan Lewat Pengelolaan Sampah di Padalarang

"Terbaru ada 16 orang dan didominasi perempuan kalau laki-laki ada dua orang,” jelas Ade dikutip dari Harapanrakyat.com--jaringan Suara.com, Selasa (4/6/2024).

Para pelajar SD itu sudah dipanggil dan dimintai keterangan serta ditanya tujuan mereka melakukan aksi nekat tersebut.

“Pada dasarnya kalau saya tanya maksud dan tujuannya mereka tidak tahu hanya mengikuti tren di media sosial aja,” jelasnya.

Lebih mengerikan lagi, mayoritas anak SD itu ternyata menggunakan pisau kater dan pecahan beling untuk menyayat lengannya.

“Itu kebanyakan anak kelas 4. Pengakuannya disayat ada yang menggunakan kater dan beling, terus pengakuannya juga dilakukan di sekolah,” jelasnya.

Baca Juga: Geger! Penampakan Anak Garuda di Gunung Halimun Salak Sukabumi

Lebih lanjut, pihak sekolah sudah melakukan upaya dengan memanggil masing-masing orang tua dan mengantisipasi jika terjadi hal yang sama pada siswa lain.

“Kami sudah bertemu dengan orang tua dan anaknya untuk memberikan penjelasan. Lalu orang tuanya mengerti bahwa itu kelengahan orang tua dan guru di sekolah,” kata Ade.

Load More