Scroll untuk membaca artikel
Galih Prasetyo | Mohammad Fadil Djailani
Rabu, 23 Oktober 2024 | 14:41 WIB
Presiden Prabowo Subianto (kiri) bersama Presiden ketujuh RI Joko Widodo (kanan) menjawab pertanyaan wartawan saat akan memasuki pesawat Boeing 737 milik Angkatan Udara untuk bertolak ke Solo di Base Ops Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Minggu (20/10/2024). [ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/Spt]

SuaraJabar.id - Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) dalam periode 10 tahun tunjukkan kinerja cukup solid di sektor perekonomian. Pertumbuhan ekonomi Indonesia terjaga meski sempat dilanda pandemi Covid-19. Ekonomi Indonesia 10 tahun Jokowi tetap terjaga di atas 5 persen.

Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2015 atau tahun pertama Jokowi efektif menjalankan roda pemerintahan hanya tumbuh 4,8%, melambat dibandingkan 2014 yang tumbuh 5,02%.

Pada 2016, pertumbuhan ekonomi hanya mampu kembali ke level 5,03%, lalu 2017 sebesar 5,07%, 2018 mencapai 5,17%, dan 2019 kembali ke 5,02%.

Saat Covid-19 menjadi pandemi di tahun 2020, ekonomi Indonesia terkontraksi hingga minus 2,07%, 2021 kembali tumbuh 3,7%, 2022 tumbuh 5,31%, dan 2023 hanya tumbuh 5,05%. Per kuartal II-2024 pun pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya mencapai 5,05%.

Baca Juga: DPMPTSP se- Jabar Tandatantangani Pakta Integritas Dukung Usaha Supermikro

Dalam kesempatan menyampaikan Pidato Pengantar RAPBN 2025 dan Nota Keuangannya di Gedung DPR RI medio Agustus lalu Jokowi mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia jauh lebih baik dibandingkan dengan negara lain di dunia.

"Pertumbuhan ekonomi Indonesia selalu terjaga di kisaran 5,0%, lebih tinggi dibandingkan rata-rata pertumbuhan global yang sebesar 3,4%," kata Jokowi.

Jokowi menyerahkan tongkat estafet kekuasaan kepada Prabowo Subianto pada 20 Oktober 2024.

Load More