Scroll untuk membaca artikel
Syaiful Rachman
Sabtu, 07 Desember 2024 | 04:15 WIB
Bupati Kabupaten Cianjur, Jawa Barat Herman Suherman mendatangi lokasi pergerakan tanah di Kecamatan Kadupandak, serta memberikan bantuan bagi warga terdampak, Jumat (6/12/2024).(ANTARA/Ahmad Fikri). (Ahmad Fikri)

SuaraJabar.id - Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, memperpanjang status Tanggap Darurat Bencana (TDB) pergerakan tanah di dua kecamatan yakni Kadupandak dan Takokak selama dua pekan ke depan seiring curah hujan yang masih tinggi ditambah bencana alam susulan terus terjadi.

Bupati Cianjur Herman Suherman di Cianjur Jumat (6/12/2024), mengatakan status darurat bencana juga berlaku di 15 kecamatan terdampak bencana di wilayah selatan dan siaga di seluruh kecamatan karena sebagian besar wilayah Cianjur masuk dalam zona merah bencana.

"Status darurat bencana berlaku untuk masyarakat di seluruh wilayah Cianjur, karena curah hujan masih tinggi dengan intensitas lebih dari dua jam, sedangkan TDB pergerakan tanah di dua kecamatan Kadupandak dan Takokak diperpanjang dua pekan," kata Herman dikutip ANTARA.

Jalan penghubung antar kecamatan di Kecamatan Agrabinta, Cianjur, Jawa Barat, amblas sehingga tidak dapat dilalui kendaraan dari kedua arah, Rabu (4/12/2024).(ANTARA/Ahmad Fikri). (Ahmad Fikri)

Dia menjelaskan saat ini 15 kecamatan terdampak bencana alam, longsor, banjir dan pergerakan tanah sudah mendapat penanganan dari petugas, dimana sekitar 1.268 kepala keluarga terdampak terdiri dari 3.479 jiwa sedangkan yang mengungsi 673 orang.

Baca Juga: Pemkot Bogor Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir dan Longsor Sukabumi

Pemerintah daerah ungkap dia, sudah menyalurkan bantuan dan mendirikan sejumlah posko pelayanan mulai dari dapur umum, posko kesehatan dan pusat pengungsian di setiap kecamatan guna mengantisipasi terjadi bencana alam susulan sehingga warga harus dievakuasi.

"Kami mengimbau seluruh masyarakat Cianjur terutama yang tinggal di dekat lokasi rawan bencana untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan karena cuaca ekstrem dapat memicu terjadinya bencana alam yang tidak dapat diprediksi," sambungnya.

Pihaknya juga meminta warga yang tinggal di sepadan sungai segera mengungsi ketika hujan turun lebih dari 6 jam, termasuk yang tinggal di wilayah perbukitan segera mencari tempat aman ketika hujan turun lebat hingga berjam-jam.

"Kami sudah minta BPBD Cianjur menyiagakan seluruh petugas termasuk 1.800 Relawan Tangguh Bencana (Retana) di setiap desa untuk melakukan langkah antisipasi dengan melakukan evakuasi serta melakukan penanganan cepat ketika terjadi bencana," katanya.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, mencatat wilayah yang terdampak bencana sebanyak 15 kecamatan, Agrabinta, Campaka, Campakamulya, Cibeber, Cibinong, Cijati, Kadupandak, Leles, Naringgul, Pagelaran, Pasirkuda, Sindangbarang, Sukanagara, Takokak, dan Tanggeung.

Baca Juga: Polisi Lakukan Rekayasa Lalu Lintas di Jalur Utama Cianjur ke Selatan

Bencana alam yang melanda belasan kecamatan di Cianjur menyebabkan 185 rumah rusak, 381 rumah terendam dan 75 rumah terancam serta 1.268 kepala keluarga terancam, sekitar 673 orang mengungsi ke tempat aman.

Load More