SuaraJabar.id - Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, merelokasi satu sekolah SDN Cibungur I di Kecamatan Agrabinta karena rusak berat akibat pergerakan tanah, sedangkan 49 sekolah lainnya terdampak.
Kepala Disdikpora Cianjur, Ruhli Solehudin di Cianjur, Jumat (6/12/2024), mengatakan akibat bencana alam yang terjadi di 15 kecamatan di Cianjur membuat puluhan sekolah mulai dari SD dan SMP dilaporkan rusak akibat terendam banjir, longsor dan pergerakan tanah.
"Totalnya sekolah yang rusak 50 sekolah dengan rincian 48 sekolah SD dan dua sekolah SMP, sebagian besar rusak ringan, sedang dan hanya dua yang berat, ada juga yang sarana prasarananya rusak karena terendam banjir," kata Ruhli kepada ANTARA.
Pihaknya mencatat dari puluhan sekolah yang terdampak tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar siswa yang sedang mengikuti penilaian akhir semester tetap berjalan karena pihak sekolah dibantu warga dan relawan sudah melakukan penanganan cepat.
Sedangkan untuk sekolah yang direlokasi di Kecamatan Agrabinta karena masuk dalam zona merah pergerakan tanah, sehingga sekolah dipindahkan bersamaan dengan perkampungan warga yang dinilai sudah tidak laik ditempati.
"Bupati Cianjur sudah meminta pihak desa dan kecamatan untuk menginventarisasi daerah yang dapat dijadikan tempat relokasi perkampungan dan sekolah," katanya.
Seiring status darurat bencana yang diterapkan Pemkab Cianjur, membuat pihaknya membuat tim dari lintas organisasi perangkat daerah (OPD) untuk menyikapi hal yang dibutuhkan dalam penanganan bencana termasuk dalam penanganan cepat.
Pihaknya juga sudah meminta satuan pendidikan berbagai jenjang di seluruh wilayah Cianjur, dapat melakukan pengawasan dan monitoring kejadian setiap harinya dan melapor ke Disdikpora Cianjur guna dilakukan berbagai upaya pencegahan dan penanganan cepat.
"Semua satuan pendidikan yang ada di Cianjur mulai dari Paud, SD, dan SMP dari utara hingga selatan agar tetap memonitor kejadian-kejadian setiap harinya dan dilaporkan untuk ditindaklanjuti bersama," katanya.
Baca Juga: 4 Anak Tertimbun Longsor di Simpenan Sukabumi, 2 Meninggal Dunia, 2 Belum Ditemukan
Sedangkan terkait dua sekolah SMP yang rusak akibat bencana alam SMP Kadupandak 2 dan SMP PGRI Agrabinta, pihaknya sudah membuat laporan dan segera mendapat bantuan dari Pemkab Cianjur, terlebih SMP PGRI yang rusak berat karena dimakan usia ditambah terendam banjir.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kata-kata Miliano Jonathans Tolak Timnas Indonesia
- Mpok Alpa Siapanya Raffi Ahmad? Selalu Dibela Sampai Akhir Hayat
- Innalillahi, Komedian Mpok Alpa Meninggal Dunia
- Dulu Dihujat karena Biaya Persalinan Dibantu Raffi Ahmad, Rupanya Mpok Alpa Punya Cerita Memilukan
- Kapan Kenaikan Gaji PNS 2025? Ini Skema, Jadwal, dan Fakta Resminya
Pilihan
-
Debit Manis Shayne Pattynama, Buriram United Menang di Kandang Lamphun Warrior
-
PSIM Yogyakarta Nyaris Kalah, Jean-Paul van Gastel Ungkap Boroknya
-
Cerita Awal Alexander Isak, Zlatan Baru yang Terasingkan di Newcastle United
-
Di Balik Gemerlap Kemerdekaan: Veteran Ini Ungkap Realita Pahit Kehidupan Pejuang yang Terlupakan
-
Daftar 5 HP Android Punya Kamera Setara iPhone, Harga Jauh Lebih Murah
Terkini
-
Dua "Dosa Besar" Pemerintah yang Diungkap Dedi Mulyadi di HUT RI
-
Warga Cirebon Akan Demo Kenaikan Pajak PBB ? Ini Himbauan Kapolres
-
4 Fakta Penahanan Guru Ngaji yang Cabuli 9 Gadis di Puncak
-
Topeng Pengobatan Alternatif, Terungkap Modus Guru Ngaji Diduga Cabuli 9 Santriwati Sejak 2015
-
APBD Jabar Disahkan Pincang! 5 Fakta di Balik Aksi Boikot PDIP Gara-gara Dana Pesantren