SuaraJabar.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur, Jawa Barat, memfokuskan pendataan rumah rusak akibat bencana alam banjir, longsor, dan pergerakan tanah selama diperpanjangnya Tanggap Darurat Bencana (TDB) guna mendapatkan bantuan stimulan dari pusat.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur Asep Kusmana Wijaya, di Cianjur, Kamis (19/12/2024), mengatakan bahwa hasil rapat bersama BNPB dan TNI/Polri memutuskan status tanggap bencana di Cianjur diperpanjang selama tujuh hari ke depan.
"Perpanjangan status tanggap darurat diberlakukan di 15 kecamatan sampai tanggal 25 Desember 2024. Selama perpanjangan Pemkab Cianjur akan fokus dalam pendataan terhadap rumah warga yang terdampak bencana," kata Asep seperti dimuat ANTARA.
Pendataan rumah warga terdampak bencana dilakukan Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Disperkimtan) Cianjur, bekerja sama dengan pihak terkait lainnya, kemudian dibuatkan surat keputusan diajukan ke BNPB untuk mendapat bantuan stimulan dari pusat.
Baca Juga: PMI Cianjur Distribusikan Paket Bantuan Selama Masa Tanggap Darurat Bencana
Rumah warga yang rusak akibat bencana alam di belasan kecamatan akan mendapatkan dana stimulan sesuai tingkat kerusakan, termasuk bagi mereka yang rumahnya rusak berat dan direlokasi akan mendapat uang sewa rumah atau dibangunkan hunian sementara.
"Selama perpanjangan TDB, pelayanan yang diberikan masih sama termasuk dapur umum, posko kesehatan, dan gudang logistik dibangun di sejumlah kecamatan guna memudahkan pendistribusian," katanya.
Pihaknya mencatat selama TDB terdapat 1.763 rumah rusak ringan, 800 rumah rusak sedang, dan 704 rumah rusak berat, sehingga menyebabkan 4.260 kepala keluarga terdiri dari 13.058 jiwa terdampak dan sebanyak 1.369 kepala keluarga terdiri dari 4.210 jiwa mengungsi.
Sebagian besar warga terdampak bencana mengungsi ke rumah saudaranya yang dinilai aman dari bencana terutama pergerakan tanah, sedangkan sebagian kecil mengungsi ke aula desa, madrasah, dan sejumlah tenda yang dibangun pemerintah serta fasilitas umum lainnya.
"Selama TDB kebutuhan para pengungsi dijamin pemerintah daerah termasuk makan tiga kali sehari melalui dapur umum, ditambah bantuan logistik dari berbagai pihak bagi warga yang mengungsi di rumah saudaranya," kata Asep.
Baca Juga: Gelombang Pasang Rendam Rumah Warga di Tegalbuleud Sukabumi
Berita Terkait
Terpopuler
- Istri Menteri UMKM Bukan Pejabat, Diduga Seenaknya Minta Fasilitas Negara untuk Tur Eropa
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas MPV 1500cc: Usia 5 Tahun Ada yang Cuma Rp90 Jutaan
- 5 Rekomendasi Pompa Air Terbaik yang Tidak Berisik dan Hemat Listrik
- Diperiksa KPK atas Kasus Korupsi, Berapa Harga Umrah dan Haji di Travel Ustaz Khalid Basalamah?
- 5 AC Portable Mini untuk Kamar Harga Rp300 Ribuan: Lebih Simple, Dinginnya Nampol!
Pilihan
-
Aura Farming Anak Coki Viral, Pacu Jalur Kuansing Diklaim Berasal dari Malaysia
-
Breaking News! Markas Persija Jakarta Umumkan Kehadiran Jordi Amat
-
Investor Ditagih Rp1,8 Miliar, Ajaib Sekuritas Ajak 'Damai' Tapi Ditolak
-
BLT Rp600 Ribu 'Kentang', Ekonomi Sulit Terbang
-
Usai Terganjal Kasus, Apakah Ajaib Sekuritas Aman Buat Investor?
Terkini
-
Piala Presiden 2025: Polda Jabar Terjunkan 2.632 Personel, Libatkan Jibom Amankan Si Jalak Harupat
-
8 Link DANA Kaget 3 Juli 2025, Segera Klaim Saldo DANA Gratis Hingga Rp500 Ribu
-
Welas Asih Nama Baru RSUD Al-Ihsan, Dedi Mulyadi Beberkan Maksud di Baliknya
-
Gempa Frekuensi Rendah di Tangkuban Parahu Tembus Rekor: Aktivitas Masih Normal
-
Hadapi Ancaman Sesar Aktif, Warga Kabandungan Dilatih Penyelamatan Diri dari Gempa Bumi