SuaraJabar.id - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi berencana mengevaluasi kegiatan wisuda di tingkat TK-SMP karena dinilai tidak relevan dengan usia dan kebutuhan siswa.
"Ada pertanyaan, Kang Dedi kalau TK, SD, SMP bagaimana? Masih tuh kegiatannya dilaksanakan study tour, kenaikan kelas dibikin wisuda-wisuda, kelulusan dibikin seperti pesta kawinan," kata Dedi dalam unggahan video di Instagram @dedimulyadi71 saat berolahraga santai di tengah kegiatan retretnya di Magelang, Minggu (23/2/2025).
Dedi menilai kegiatan wisuda di tingkat TK-SMP seringkali tidak masuk akal dan membebani orang tua siswa. Ia juga akan mengevaluasi sistem pembelajaran di sekolah, termasuk penggunaan bahan ajar digital.
"Masih ada kegiatan TK-TK yang tidak ada relevansinya dengan pertumbuhan dan perkembangan anak, kegiatannya menjadi aneh-aneh," ungkapnya.
Baca Juga: Dampak Pergerakan Tanah di Tasikmalaya Meluas, 44 Unit Rumah Warga Rusak
Dedi berencana mengajak para Bupati dan Wali Kota untuk berdiskusi dan berkomitmen membenahi sistem pendidikan di Jawa Barat. Ia juga ingin siswa kembali belajar menggunakan buku fisik.
"Termasuk tidak lagi menggunakan sistem pelajaran digital di sekolah-sekolah dengan perangkat HP karena di negara-negara maju sekarang sudah terbukti daya hafal dengan perangkat digital itu rendah dan lebih baik menggunakan buku lagi. Kenapa? Karena otak kiri, otak kanan anak-anak kita lagi tumbuh dan harus berkembang," kata Dedi.
Kejelasan mengenai penerapan kembali buku fisik akan dibahas setelah Dedi menyelesaikan retret Kepala Daerah di Magelang. Ia berharap karakter siswa di Jawa Barat dapat berkembang sesuai dengan usianya dan mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar.
"Sehingga anak-anak tumbuh karakternya sebagai anak-anak, remaja tumbuh karakternya sebagai remaja, dewasa tumbuh karakternya sebagai dewasa, orang gunung paham karakter gunung, orang laut paham karakter laut, orang kata paham karakter kota dan mampu mengembangkan ekosistem-ekosistem ekonomi sehingga anak-anak Jawa Barat ke depan menjadi penguasa di Nusantara ini dan bila perlu mereka bisa berekspansi menjadi tokoh dunia," pungkas Dedi.
Baca Juga: Tindak Lanjuti Instruksi Dedi Mulyadi, Pemprov Jabar Bagi-bagikan Mobil Dinas
Berita Terkait
-
5 Hadiah Remaja Pencuri Pisang yang Diarak di Pati: dari Gus Miftah sampai Dedi Mulyadi
-
FSGI Kritik Dedi Mulyadi Soal Pencopotan Kepsek SMAN 6 Depok: Harusnya Ada Sidang Etik
-
Populasi Usia Menurun, 49 Sekolah di Korea Selatan Tutup Tahun Ini
-
Full Day School: Solusi Pendidikan atau Beban bagi Siswa?
-
Pelajar SD hingga SMA se-Paniai Tolak MBG: Pendidikan Gratis di Papua Lebih Penting!
Terpopuler
- Firdaus Oiwobo Minta Maaf ke Hotman Paris: I Love You, Mudah-mudahan Enggak Marah ke Gue
- Kekayaan Rosan Roeslani di LHKPN: CEO Danantara yang Cetak Harta Fantastis
- Dony Oskaria Jadi Direksi Danantara, Pernah Disindir DPR Terkait Saham Usaha Raffi Ahmad
- Dihampiri Verrell Bramasta, Pengawalan Fuji di Malaysia Jadi Sorotan: Gila!
- Emil Audero: Saya Gak Tahu Manfaat Bela Timnas Indonesia
Pilihan
-
IKN Bakal Jadi Manhattannya Indonesia? Ini Rencana Pemerintah
-
"Gratis Pol" Tak Kunjung Jelas, Mahasiswa Soroti Dampak Pemangkasan Anggaran Pendidikan
-
Penutupan Jembatan Mahakam Berpotensi Timbulkan Kemacetan, Ini Imbauan Dishub
-
Mayoritas Saham Koleksi Danantara Kompak Merah, Ada yang Anjlok 4,78 Persen
-
Era Kegelapan Manchester United: Nir Prestasi, Rugi Rp2 T hingga Hapus Makan Siang Gratis
Terkini
-
Geng Motor Bersenjata Tajam Kembali Resahkan Warga Sukabumi
-
Komeng Sambangi Markas PMI Kabupaten Sukabumi, Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana
-
Kades Gunung Menyan Nyinyir Nasi Kotak, Begini Reaksi Bupati Bogor
-
Pemkab Cianjur Larang Tempat Hiburan Malam Beroperasi Selama Ramadan, yang Melanggar Izin Bakal Dicabut
-
Dedi Mulyadi Akan Evaluasi Wisuda TK-SMP di Jawa Barat: Tidak Relevan dengan Pertumbuhan dan Perkembangan Anak