SuaraJabar.id - Humas Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Al-Mulk Kota Sukabumi, Jawa Barat, Asep Andi mengungkap kronologis meninggalnya seorang aktivis Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) berinisial RR (25) yang diduga akibat penganiayaan.
Nyawa mahasiswa Sekolah Tinggi Hukum (STH) Pasundan yang merupakan warga Perum Mangkalaya, Desa Cibolang, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, itu tidak berhasil diselamatkan karena mengalami luka serius di beberapa anggota tubuhnya.
Menurut Andi saat dikonfirmasi di Sukabumi, Jumat, ada tiga korban penganiayaan yang dievakuasi ke RSUD Al-Mulk pada Rabu (26/2/2025).
Selain RR, dua korban lainnya adalah AP (20), warga Gedong Panjang, Kelurahan Limusnunggal, Kecamatan Cibeureum, Kota Sukabumi, dan DH (24), warga Jalan Baru Sukaraja, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi.
Korban RR dan DH tiba lebih dulu sekitar pukul 04.00 WIB dengan diantar beberapa orang rekannya. Sementara AP tiba sekitar pukul 06.00 WIB yang juga diantar beberapa rekannya.
Saat tiba di rumah sakit, RR mengalami luka robek di kaki sebelah kiri dengan perdarahan aktif. Sementara DH mengalami luka di punggung, kaki, dan dahi, kemudian AP juga mengalami luka di beberapa bagian tubuhnya.
Pihak rumah sakit sempat meminta izin kepada keluarga korban untuk merujuk AP dan RR ke RSUD R. Syamsudin S.H Kota Sukabumi karena kondisi lukanya yang cukup serius. Namun, permintaan itu ditolak pihak keluarga dan memilih untuk melakukan pengobatan secara mandiri tanpa adanya rujukan dari rumah sakit.
Setelah beberapa jam korban RR mendapatkan pertolongan dan pengobatan, tetapi nyawanya tidak berhasil diselamatkan.
"Setelah dinyatakan meninggal dunia, jasad korban kemudian dibawa pulang oleh keluarganya. Diduga korban meninggal akibat kehabisan darah karena pada lukanya terjadi pendarahan aktif," tambahnya dikutip ANTARA.
Baca Juga: Maafkan Pelaku, Mahasiswi Korban Pelecehan Tenaga Honorer PN Sukabumi Tetap Tempuh Jalur Hukum
Sementara untuk korban DH hingga saat ini masih menjalani perawatan dan telah menjalani operasi pada lukanya. Kondisi juga sudah semakin membaik.
Hingga saat ini kasus dugaan penganiayaan mahasiswa GMNI tersebut masih diselidiki Polres Sukabumi Kota untuk mengungkap pelaku dan motifnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Senyum Lebar Heni Mulyani, Mantan Kades di Sukabumi yang Tilep Uang Rakyat Rp500 Juta
-
Keajaiban di Balik Insiden KA Purwojaya Anjlok di Bekasi: 232 Penumpang Dipastikan Selamat!
-
Janji Nikah dan Hadiah Palsu! Guru Honorer Pembina Seni di Sukabumi Malah Jadi Predator Anak
-
Aneh tapi Nyata! Cari Rezeki di Lahan Sendiri, Dua Warga Sukabumi Malah Terancam Denda Rp100 Miliar
-
Dedi Mulyadi Ingin Bertemu Menteri Purbaya: Kayak Ketemu Pacar Aja!