"Program ini tentunya sangat membantu kami karena harganya jauh lebih murah dari harga normal, meskipun saya harus mengantre selama kurang lebih empat jam," katanya pula.
Warga lainnya, Ena (30) mengatakan datang ke Kantor Pos Sukabumi sekitar pukul 07.00 WIB dan baru bisa mendapatkan paket sembako sekitar pukul 12.00 WIB.
Dirinya mengaku kelelahan karena sedang berpuasa dan sempat ingin keluar dari antrean, tetapi memilih tetap bertahan.
Dari pantauan di lokasi antrean warga Kota Sukabumi yang ingin membeli paket sembako murah pada Program Opadi hingga Pasar Ciwangi atau sekitar 100 meter lebih.
Petugas dari Polres Sukabumi Kota terlihat memberikan instruksi kepada warga untuk tertib dan antre.
Program Opadi Gunakan Sistem Siapa Cepat Dia Dapat
Program Operasi Pasar Bersubsidi (Opadi) yang diselenggarakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Indag) Jawa Barat, Pemerintah Kota (Pemkot) Sukabumi bersama Perum Bulog dan PT Pos Indonesia (Persero) menggunakan sistem siapa cepat dia dapat.
"Kami sudah menginformasikan melalui aku media sosial PT Kantor Pos Sukabumi, warga Program Opadi ini menggunakan sistem siapa cepat dia dapat," kata Ketua Satgas Opadi Alitta Adilla, di Sukabumi, Selasa.
Menurut Alitta, kuota sembako murah yang disediakan untuk warga Kota Sukabumi jumlahnya terbatas, yakni hanya seribu paket setiap harinya, sehingga siapa yang cepat maka dia yang dapat.
Baca Juga: BPBD: Banjir Hingga Longsor Kepung Jawa Barat, Warga Terdampak Mendekati Angka 7000 Jiwa
Kegiatan ini dilaksanakan selama tiga hari, 18-20 Maret 2025. Adapun paket sembako berupa beras premium lima kilogram, satu kilogram gula pasir bukan rafinasi, minyak goreng premium dua liter dan tepung terigu satu kilogram.
Berita Terkait
-
Pendidikan Karakter ala Militer di Jawa Barat: Solusi atau Masalah Baru?
-
Gaya Kepemimpinan Dedi Mulyadi dari Dua Sisi, Berpotensi Jadi Jokowi Jilid 2?
-
Mengapa Wacana Vasektomi Sebagai Syarat Bansos Bermasalah?
-
Dedi Mulyadi Akan "Militerkan" Anak Nongkrong dan Pemabuk: Siap-siap Dibina TNI
-
Komisi X Akan Panggil Dikdasmen Bahas Kebijakan Dedi Mulyadi yang Kirim Murid Nakal ke Barak Militer
Tag
Terpopuler
- Selamat Datang Shin Tae-yong! Tak Sabar Bertemu di Bali Jelang TC Timnas Indonesia
- Selamat Tinggal Ole Romeny dan Marselino Ferdinan, Bos Oxford Kasih Isyarat
- Pemain Asing PSM Makassar: Sepak Bola Indonesia Hanya Cocok untuk Cari Uang, Bukan Main Serius
- Selamat Datang Mauro Zijsltra! Mau Sumpah WNI Timnas Indonesia Debut di Tim Senior FC Volendam
- 7 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 6 GB Terbaik Mei 2025
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah RAM Besar Tahun 2025, Harga di Bawah Rp3 Juta
-
Lagi! Sidang Mediasi Dugaan Ijazah Palsu Jokowi Deadlock, Ini Penyebabnya
-
3 Laga Penentu Nasib: Ong Kim Swee Tekankan Ujian Mental Persis Solo!
-
Erick Thohir Bongkar Strategi Jitu Alasan TC Timnas Indonesia Berlangsung di Bali
-
5 Rekomendasi HP Gaming Murah Rp1 Jutaan, RAM 4GB Dijamin Gak Ngelag
Terkini
-
Buang Sampah Sembarangan di Gunung Gede Pangrango Langsung Masuk Daftar Hitam Nasional
-
Viral! Nenek Dipukuli Warga di Cianjur Gegara Dituduh Penculik
-
Kontroversial Vasektomi Usulan Dedi Mulyadi, DPRD Jabar Minta Diganti dengan Usaha Keluarga Miskin
-
Tawuran dan Game Online Jadi Momok di Cianjur, 30 Siswa Bermasalah Disekolahkan di Barak
-
BPS Ungkap Pengangguran di Jabar Naik Jadi 1,81 Juta Orang, PHK Sumber Masalah Utama?