Scroll untuk membaca artikel
Syaiful Rachman
Senin, 24 Maret 2025 | 17:29 WIB
Polisi melakukan pemeriksaan truk yang melintas di Jalan Raya Garut, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin (24/3/2025) dini hari. (ANTARA/HO-Satuan Lalu Lintas Polres Garut)

SuaraJabar.id - Kepolisian Resor Garut melarang truk pengangkut hasil tambang dan galian beroperasi mulai 24 Maret sampai dengan 8 April 2025 untuk menjaga kelancaran dan keselamatan di jalur mudik wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat.

"Mobil barang pengangkut hasil galian, tambang, dan bahan bangunan diminta tidak beroperasi selama kegiatan Operasi Ketupat Lodaya atau libur Lebaran tahun 2025," kata Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Garut, Iptu Aang Andi Suhandi di Garut, Senin (24/3/2025).

Ia menyebutkan larangan operasional kendaraan barang pada momentum operasi pengamanan Lebaran 2025 merupakan tindak lanjut dari surat keputusan bersama (SKB) tiga menteri dan kepolisian.

Aturan itu, kata dia, melarang angkutan barang sumbu tiga maupun lebih, atau gandengan termasuk angkutan barang hasil galian, tambang, dan bahan bangunan beroperasi di jalan raya karena akan mengganggu laju kendaraan pemudik.

Baca Juga: Polresta Cirebon Siapkan Bus Mudik Gratis Tujuan Semarang, Kuota Cuma 150 Orang

"Khususnya yang tidak diperbolehkan yaitu mobil barang dengan sumbu tiga atau lebih, mobil barang dengan kereta tempelan atau gandengan," jelasnya kepada ANTARA.

Ia menyampaikan, larangan itu berlaku mulai Senin 24 Maret 2025 sampai 8 April 2025 pukul 24.00 WIB di seluruh daerah, termasuk di wilayah hukum Polres Garut.

Polres Garut, lanjut dia, sudah melakukan sosialisasi terkait aturan tersebut dan memberikan peringatan kepada sopir maupun perusahaan pemilik truk angkutan barang bukan pangan agar tidak beroperasi di jalan raya.

"Sudah diterbitkan bahwa sudah dilarang mulai dari Senin pukul 00.00 sampai Selasa 8 April 2025 pukul 24.00 WIB, mohon kepada 'driver' dan pemilik kendaraan untuk mematuhinya," kata Aang.

Ia menyampaikan dalam aturan itu ada pengecualian untuk kendaraan truk angkutan barang kebutuhan pangan pokok, bahan bakar minyak maupun gas, hewan ternak, pupuk dan pakan ternak.

Baca Juga: Pengelola Tol Cipali: 15 Ribu Kendaraan Melintas dari Arah Jakarta Menuju Cirebon

Selanjutnya kendaraan truk pengantaran uang, truk untuk penanganan bencana alam, dan truk yang mengangkut sepeda motor pemudik diperbolehkan beroperasi.

Jika di lapangan ditemukan kendaraan yang tidak dikecualikan masih beroperasi di jalur mudik, kata Aang, pihaknya akan melakukan tindakan tegas dengan memberikan surat tilang.

"Akan kami lakukan penegakan hukum dengan tilang," katanya.

Ia menambahkan larangan operasi kendaraan angkutan barang tersebut untuk menjaga kelancaran arus lalu lintas kendaraan dan mengantisipasi kejadian kecelakaan lalu lintas di jalur mudik.

"Memang ini mengantisipasi terjadinya laka lantas, dan fatalitas korban kecelakaan lalu lintas," katanya.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Leli Yuliani. ANTARA/Feri Purnama.

Pemkab Garut Buka Posko Kesehatan 24 Jam di Jalur Mudik

Pemerintah Kabupaten Garut Jawa Barat membuka posko kesehatan 24 jam yang siaga di jalur mudik Lebaran untuk memberikan pelayanan kesehatan maupun penanganan lainnya seperti pertolongan pertama saat terjadi kecelakaan lalu lintas menimpa pemudik.

"H-7 sampai dengan H+7 pelayanan 24 jam, petugas sudah siap," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Garut Leli Yuliani kepada wartawan di Garut, Senin (24/3/2025).

Ia menjelaskan, jajaran Dinkes Garut sudah melakukan persiapan yang selalu dilaksanakan setiap operasi pengamanan Lebaran untuk memberikan pelayanan kepada pemudik yang mengalami gangguan kesehatan saat di perjalanan.

Dinkes Garut, katanya, sudah menyiapkan posko terpadu di Limbangan, kemudian di Kadungora, ditambah lagi posko kesehatan di tempat wisata, di perkotaan, dan terminal.

"Ada sembilan posko di pusat kota, di terminal, di Kadungora, di tempat yang memang di situ banyak keramaian, biasanya macet dan sebagainya," katanya dikutip ANTARA.

Ia menyebutkan, selain menyiapkan posko, seluruh pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) di Garut membuka layanan 24 jam selama Operasi Ketupat Lodaya 2025.

Petugas yang disiagakan di setiap posko pelayanan kesehatan, kata dia, berjumlah tiga orang, terdiri atas dua petugas medis, dan satu sopir ambulans.

"Ada tiga orang, dua orang petugas kesehatan, satu orang sopir ambulans, ambulans 'standby' semuanya, di posko 'standby'," katanya.

Sementara itu, puskesmas yang memiliki akses mudah di jalur mudik di antaranya lintas Limbangan-Malangbong sebagai jalur nasional terdapat Puskesmas Limbangan, kemudian Puskesmas Malangbong, dan ada juga sejumlah klinik dan RSU Malangbong.

Selain jalur nasional, terdapat juga layanan kesehatan yang mudah diakses di jalur mudik wilayah Kadungora-Leles, yakni Puskesmas Kadungora, Leles, Tarogong, klinik, maupun sejumlah rumah sakit swasta.

Polres Garut dalam Operasi Ketupat Lodaya 2025 menerjunkan 1.200 personel gabungan dari unsur Polri, TNI, BPBD Garut, Dinas Perhubungan, Dinkes Garut, dan sejumlah instansi terkait lainnya yang disiagakan di seluruh jalur mudik.

Load More