Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Minggu, 04 Mei 2025 | 17:43 WIB
Kolase foto Dedi Mulyadi dan Rudy Mas'ud. [Ist]

SuaraJabar.id - Nama Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Rudy Mas'ud belakangan ini menjadi sorotan, usai menyebut Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi akrab disapa KDM (Kang Dedi Mulyadi) sebagai Gubernur Konten.

Namun, usai viral perkataan Rudy Mas'ud menyebut Dedi Mulyadi sebagai gubernur konten, kini Gubernur Kaltim itu menyambangi Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi akrab disapa KDM (Kang Dedi Mulyadi) untuk membicarakan potensi kerja sama di sektor pertanian.

"Di Kaltim itu sawahnya luas, lautnya luas, kebunnya luas, tapi orang yang ngurusnya sedikit," ujar Dedi Mulyadi melalui unggahan videonya, Minggu (4/5/2025).

Ia menyoroti kurangnya sumber daya manusia yang mengelola sektor-sektor tersebut lantaran mayoritas masyarakat Kaltim bekerja di sektor pertambangan.

Baca Juga: MUI Sebut Vasektomi Ala Dedi Mulyadi Haram, Pemerintah Diminta Tak Kampanye

Untuk mengatasi hal ini, Dedi Mulyadi menawarkan solusi berupa penempatan warga Jawa Barat di desa-desa yang telah tersedia di Kaltim. Ia menyebutkan bahwa pihaknya siap mengirimkan petani dan nelayan untuk mengelola sumber daya alam Kaltim yang kaya.

Sementara itu, Gubernur Kaltim Rudy Mas'ud menyambut baik tawaran kerja sama tersebut. Ia menyampaikan apresiasinya kepada Dedi Mulyadi dan menegaskan kesiapan Kaltim untuk kerja sama ini.

"Kami tunggu semuanya, Kang," ucap Rudy Mas'ud.

Lebih lanjut, Rudy Mas'ud mengungkapkan komitmen Pemerintah Provinsi Kaltim untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di sektor pertanian.

Ia menyebutkan adanya program kelas khusus bidang pertanian bekerja sama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Universitas Padjadjaran (Unpad) yang diperuntukkan bagi mahasiswa Kaltim dan akan dibiayai oleh Pemprov Kaltim.

Baca Juga: Dedi Mulyadi Usul Vasektomi Syarat Bansos, MUI: Bertentangan dengan Syariat

Gubernur Konten

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, baru-baru ini mendapat julukan "Gubernur Konten" karena aktif membagikan aktivitasnya sebagai pejabat publik melalui media sosial.
Julukan ini pertama kali dilontarkan oleh Gubernur Kalimantan Timur, Rudy Mas’ud, dalam rapat dengar pendapat bersama DPR dan Kementerian Dalam Negeri pada 29 April 2025.

Rudy menyapa Dedi dengan sebutan tersebut sambil tersenyum, yang kemudian menjadi perbincangan hangat di media sosial.

Menanggapi julukan tersebut, Dedi Mulyadi tidak merasa tersinggung. Sebaliknya, ia menganggapnya sebagai pujian dan menjelaskan bahwa strategi berbagi konten di media sosial telah membantu menghemat anggaran belanja iklan Pemerintah Provinsi Jawa Barat secara signifikan.

Menurutnya, anggaran iklan yang sebelumnya mencapai Rp 50 miliar kini cukup Rp 3 miliar, namun tetap efektif dalam menyampaikan informasi kepada publik.

Namun, pendekatan ini juga memunculkan perdebatan. Sebagian pihak mempertanyakan apakah fokus pada pembuatan konten dapat mengalihkan perhatian dari tugas-tugas pokok sebagai gubernur.

Load More