SuaraJabar.id - Sebuah video yang memperlihatkan prosesi kelulusan siswa-siswi SMKN 1 Bandung menjadi viral di media sosial.
Bukan karena kemewahan acara, melainkan kesederhanaan dan makna mendalam yang ditampilkan dalam perayaan tersebut.
Acara kelulusan itu digelar sederhana di tengah lapangan sekolah.
Dalam video yang beredar, terlihat para siswa dan siswi berkumpul dalam formasi upacara, diawali dengan sambutan dari kepala sekolah. Prosesi dilanjutkan dengan pasukan pengibar bendera (paskibra) yang membawa bendera ke tengah lapangan.
Baca Juga: Rocky Gerung Sebut Barak Militer Seharusnya Untuk Ormas, Dedi Mulyadi Seolah Amini
Yang paling menyentuh, para orang tua yang sudah menunggu di pinggir lapangan kemudian menghampiri anak-anak mereka.
Dengan penuh haru, mereka mengganti seragam putih abu-abu yang dikenakan anaknya dengan baju batik—seolah menjadi simbol bahwa mereka telah lulus dan siap melangkah ke fase kehidupan berikutnya.
Tangis haru pun tak terbendung. Banyak siswa-siswi terlihat memeluk orang tuanya sambil menangis. Tidak ada panggung megah, tak ada jas atau kebaya mahal, apalagi dekorasi mewah.
Hanya kebersamaan, kesederhanaan, dan kenangan yang membuat momen itu terasa sangat berarti.
Momen ini menuai banyak pujian dari warganet. Mereka menilai konsep wisuda seperti ini jauh lebih bermakna dan membumi, serta tidak membebani orang tua siswa secara finansial.
Baca Juga: Berbekal Rp 25 Ribu Panggil Damkar, Siswa SMK Al Amin Diundang Dedi Mulyadi
"Terima kasih sudah repost video saya, Min. Terima kasih atas apresiasinya. Kegiatan pelepasan siswa/siswi SMKN 1 Bandung ini dipimpin langsung oleh Bapak Kepala Sekolah. Semoga bisa menginspirasi sekolah lain," tulis akun @es***ia.
"Sudah nggak perlu panik nyiapin kebaya mewah, make-up, buket, dll. Lebih murah dan lebih berkesan," komentar akun @ci***r4.
"Yang kayak gini juga nggak kalah mengesankan. Setelah ini pasti lebih semangat kuliah!" tulis @fe***nd.
Ada pula netizen yang membandingkan dengan tren wisuda sekolah yang kini dinilai terlalu berlebihan:
"Dulu begini dan memang paling benar begini. Sekarang tuh perpisahan sekolah sampai harus booking gedung, pakai gaun, jas, make-up tebal, dan yang paling menyebalkan, semua wajib bayar iuran—ikut atau nggak ikut, tetap bayar. Bahkan adik kelas juga ikut iuran dan wajib hadir. Buat apaaa? Semoga pola pikir bisa kembali normal. Aamiin! Wisuda tidak perlu mahal untuk jadi berkesan," tulis @de***wi dengan penuh semangat.
Salah satu komentar yang paling menyentuh datang dari @mu***01:
Berita Terkait
-
Rocky Gerung Sebut Barak Militer Seharusnya Untuk Ormas, Dedi Mulyadi Seolah Amini
-
Berbekal Rp 25 Ribu Panggil Damkar, Siswa SMK Al Amin Diundang Dedi Mulyadi
-
Pigai Bela Kebijakan Dedi Mulyadi: Pendidikan Militer untuk Siswa Nakal Tak Langgar HAM
-
Tolak Bantuan Dedi Mulyadi, Ayah Pengangguran 11 Anak Tak Mau Vasektomi
-
Viral! Nenek Dipukuli Warga di Cianjur Gegara Dituduh Penculik
Terpopuler
- Jangan Salah Pilih! Ini 3 Mobil Keluarga Bekas Rp50 Jutaan yang Paling Minim Perawatan
- 45 Kode Redeem FF Max Terbaru 26 Juni: Klaim Golden Gloo Wall dan Diamond
- 5 Mobil Lawas Seharga Honda BeAT 2025: Cocok Untuk Pemula, Mesin Tak Gampang Rewel
- 5 Mobil Bekas Merek VW Termurah: Semiring Harga Avanza Bekas
- 8 Rekomendasi Mobil Bekas Murah Desain Mewah Rp 80-100 Juta: Ada BMW dan Honda
Pilihan
-
Timnas Indonesia Awas Kebingungan! Malaysia Punya 5 Pemain Bernama Danish di Piala AFF U-23 2025
-
Kemenkeu Ungkap Prabowo Tebas 145 Peraturan Sektor Pertanian, Dampaknya Bikin Ngeri!
-
Penjual E-commerce Kena Pajak, Kemenkeu Minta Para Pelapak Tenang
-
Bukan Kanan Atau Kiri, Ini Jalan Ekonomi yang Diambil Prabowo
-
Dugaan Malpraktik Dokter Senior RSCM, Terancam Karier Tamat Hingga Penjara 5 Tahun
Terkini
-
AgenBRILink Jadi Ujung Tombak Inklusi Keuangan BRI
-
Didukung BRI, Casa Grata Bawa Camilan UMKM ke Pasar Global
-
Fortune SEA 500: BRI Jadi Institusi Keuangan Teratas di Indonesia
-
Sambut Libur Tahun Baru Islam, BRI Perkuat Layanan Digital dan Weekend Banking
-
BRI Salurkan KUR Rp69,8 Triliun ke 8,3 Juta Debitur UMKM untuk Dorong Sektor Produksi