SuaraJabar.id - Pasca ledakan hebat di sumur minyak milik PT Pertamina EP di Desa Cidahu, Subang, dampak insiden kini semakin terasa oleh masyarakat luas.
Selain menyebabkan dua pekerja mengalami luka bakar, ledakan ini memaksa dihentikannya pasokan gas ke sekitar 9.000 sambungan rumah tangga.
Di sisi lain, aparat kepolisian bergerak cepat mengamankan lokasi dan memulai proses investigasi mendalam.
Kapolres Subang, AKBP Dony Eko Wicaksono, memimpin langsung proses pengamanan dan penanganan di lokasi untuk mengungkap penyebab pasti ledakan sekaligus menjamin keselamatan warga sekitar.
Sejak insiden terjadi pada Selasa (5/8/2025) dini hari, jajaran Polres Subang bersama TNI, Damkar, dan BPBD langsung mengambil alih komando keamanan di lapangan.
Langkah pertama yang dilakukan adalah menyekat area dengan garis polisi untuk mencegah warga mendekat dan menghindari potensi bahaya susulan.
"Kami langsung mengamankan lokasi dan berkoordinasi dengan pihak Pertamina serta stakeholder terkait," kata Kapolres AKBP Dony Eko Wicaksono dilansir dari Antara.
Untuk mengungkap misteri di balik ledakan, tim Unit Inafis (Indonesia Automatic Fingerprint Identification System) Polres Subang telah diturunkan untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) secara menyeluruh.
Polres Subang juga memastikan telah melakukan asesmen dampak sosial dan lingkungan untuk mencegah gangguan Kamtibmas pasca-kejadian.
Baca Juga: Subuh Mencekam di Subang, Ketenangan Warga Terpecah oleh Ledakan dan Kobaran Api di Sumur Pertamina
"Kami mengimbau agar warga setempat tetap tenang dan tidak mendekati area kejadian sampai dinyatakan aman. Penjagaan akan terus dilakukan," tegas Kapolres.
Pertamina Bertanggung Jawab Penuh, Akui Dampak ke Ribuan Warga
Di tengah proses penyelidikan, pihak Pertamina EP akhirnya buka suara mengenai dampak yang lebih luas.
Melalui Senior Field Manager, Ndirga Andri Sisworo, perusahaan menyatakan akan bertanggung jawab penuh atas seluruh kerugian yang timbul akibat insiden ini.
"Perusahaan akan bertanggung jawab atas dampak kejadian, termasuk jika ditemukan kerusakan pada rumah warga," ujar Ndirga.
Pertamina juga mengonfirmasi informasi yang paling meresahkan warga. Jalur distribusi gas yang melayani sekitar 9.000 sambungan rumah di wilayah Kelurahan Dangdeur, Sukamelang, Cigadung, dan Desa Cidahu terpaksa dimatikan total.
"Jalur distribusi untuk sementara tidak bisa digunakan hingga perbaikan selesai dilakukan oleh tim teknis," jelasnya.
Berita Terkait
-
Subuh Mencekam di Subang, Ketenangan Warga Terpecah oleh Ledakan dan Kobaran Api di Sumur Pertamina
-
Dua Pekerja Jadi Korban Ledakan Sumur Minyak Pertamina di Subang
-
Ledakan Sumur Minyak Pertamina Subang Viral, Warga Panik Rekam Api Membumbung Tinggi
-
Detik-Detik Sumur Minyak Pertamina di Subang Meledak Terekam Kamera!
-
5 Fakta Penting Anjloknya KA Argo Bromo Anggrek di Subang, Puluhan Jadwal Kacau
Terpopuler
- Mbah Arifin Setia Tunggu Kekasih di Pinggir Jalan Sejak 70an Hingga Meninggal, Kini Dijadikan Mural
- Di Luar Prediksi, Gelandang Serang Keturunan Pasang Status Timnas Indonesia, Produktif Cetak Gol
- Gibran Ditangkap Bareskrim Polri, Kronologi Jadi Tersangka dan Kasusnya
- Resmi Thailand Bantu Lawan Timnas Indonesia di Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- Tanggal 18 Agustus 2025 Cuti Bersama atau Libur Nasional? Simak Aturan Resminya
Pilihan
-
Analisis Pengamat: Kepala Daerah Pro-Jokowi Dukung Bendera One Piece, Sinyal Politik?
-
Aib Super League: Empat Klub Kompak Nunggak Gaji Rp 4,3 Miliar!
-
Jadwal Pekan 1 BRI Super League: Duel Panas dan Ambisi Tim Promosi
-
Fakta-fakta Emas Sungai Eufrat, Tanda Hari Kiamat Sudah Dekat?
-
Usul Ditolak, Suara Dibungkam, Kritik Dilarang, Suporter Manchester United: Satu Kata, Lawan!
Terkini
-
Bom Waktu Itu Akhirnya Meledak! Bukan Cuma Hujan, Saluran Air Rusak Jadi Biang Kerok Bencana
-
Cipanas Diterjang Bencana: Puluhan Rumah Terdampak Banjir dan Longsor, Akses Jalan Desa Putus Total
-
Wacana Dedi Mulyadi Guncang Dunia Kerja: Siapkah Pengusaha dan Karyawan Jika UMK Dihapus?
-
Sukses di Sukabumi, TPA Cimenteng Jadi Pilot Project Pengolahan Sampah Modern di Jawa Barat
-
Babak Baru Korupsi PJU Cianjur: Pelaksana Proyek Jadi Tersangka, Jaksa Beri Sinyal Ada Nama Lain