SuaraJabar.id - Puluhan siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) dilaporkan menjadi korban manipulasi foto bermuatan asusila yang dilakukan dengan teknologi kecerdasan buatan (AI).
Mirisnya, terduga pelaku utama juga masih berstatus pelajar.
Menanggapi kasus yang viral dan meresahkan ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Cirebon sigap turun tangan.
Melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB), Pemkot membuka ruang pendampingan hukum dan pemulihan psikologis bagi seluruh korban.
Kepala DP3APPKB Kota Cirebon, Suwarso Budi, menegaskan bahwa prioritas utama saat ini adalah kondisi mental para korban.
Mengingat kasus ini sudah tersebar luas di media sosial, dampak psikologis yang dialami bisa sangat berat dan berpotensi mengganggu masa depan mereka.
“Kami menyediakan layanan pendampingan. Kalau memang membutuhkan bisa menghubungi kami,” kata Budi di Cirebon, dilansir dari Antara.
Pihaknya memastikan akan mengawal ketat proses hukum yang berjalan di Unit PPA Satreskrim Polres Cirebon Kota agar penanganannya sesuai dengan Undang-Undang Perlindungan Anak.
“Kami pastikan mengawal prosesnya (hukum) agar sesuai dengan ketentuan terkait dengan perlindungan anak," tegasnya.
Baca Juga: Keji! Jasad Bayi Ditemukan di Sungai Cianjur dengan Luka Misterius, Polisi Buru Orang Tua
Kasus ini pertama kali mencuat ke permukaan setelah sejumlah kuasa hukum yang mewakili korban angkat bicara. Sharmila, salah satu kuasa hukum, membeberkan bagaimana modus operandi keji ini dijalankan.
Menurutnya, terduga pelaku utama adalah seorang pelajar SMA yang memiliki keahlian mengedit foto menggunakan aplikasi berbasis AI. Namun, ia tidak bekerja sendiri.
Pelaku diduga dibantu oleh pihak lain yang bertugas sebagai 'penyuplai', yakni mencari dan mengumpulkan foto-foto para korban dari akun media sosial mereka.
Foto-foto inilah yang kemudian dieksekusi oleh 'tukang edit' untuk dimanipulasi menjadi konten vulgar seolah-olah korban berpose tanpa busana.
“Yang terlibat lebih dari satu, ada yang menyuplai foto dan ada yang mengedit,” jelas Sharmila.
Para korban dan keluarga kini menaruh harapan besar pada aparat penegak hukum. Reza, kuasa hukum lainnya, menekankan pentingnya proses hukum yang serius dan transparan untuk memberikan rasa keadilan.
Tag
Berita Terkait
-
Keji! Jasad Bayi Ditemukan di Sungai Cianjur dengan Luka Misterius, Polisi Buru Orang Tua
-
7 Fakta Miris Kematian Balita Raya: Bukan Cacing, Sepsis dan Alarm untuk Layanan Kesehatan Kita
-
Jabar Media Summit 2025: Ikhtiar Media Lokal Bertahan di Tengah Gempuran Disrupsi Digital dan AI
-
Terbongkar! Jaringan Pakaian Bekas Ilegal Ratusan Miliar di Jawa Barat
-
Mobil SMAN 5 Taruna Brawijaya Hantam Truk di Tol Jombang, Empat Orang Terluka Parah
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
HP Mau PHK 6.000 Karyawan, Klaim Bisa Hemat Rp16,6 Triliun
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah Tahan Seharian Tanpa Cas, Cocok untuk Gamer dan Movie Marathon
-
5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
-
Hari Ini Bookbuilding, Ini Jeroan Keuangan Superbank yang Mau IPO
-
Profil Superbank (SUPA): IPO Saham, Harga, Prospek, Laporan Keuangan, dan Jadwal
Terkini
-
Akhir Tahun Anti-Wacana: 3 Spot Wisata di Jabar Paling Skena dan Estetik Buat Healing Gen Z
-
Inovasi Limbah Kayu Jati, Faber Instrument Naik Kelas Lewat Program BRI UMKM EXPORT
-
Fenomena Yang Ngutang Lebih Galak: Pemuda di Garut Nekat Tusuk Penagih hingga Kritis
-
Viral Pria Ngaku Anak Propam dan Pakai Mobil Barang Bukti, Pria Ini Kena Skakmat Polisi
-
Apresiasi pada Guru, BRI Peduli Beri Apresiasi dan Salurkan Bantuan di SDN Sukamahi 02 Megamendung