SuaraJabar.id - Sisi gelap kecerdasan buatan (AI) kini menebar teror di kalangan pelajar Kota Cirebon, Jawa Barat.
Sejumlah siswi dilaporkan menjadi korban kejahatan digital baru yang keji foto-foto mereka direkayasa secara syur menggunakan teknologi AI dan disebarkan di kalangan tertentu.
Polres Cirebon Kota kini bergerak cepat untuk menyelidiki kasus yang menggemparkan ini.
Penyelidikan tidak hanya menyasar para pelaku, tetapi juga membongkar bagaimana teknologi yang seharusnya membantu manusia justru menjadi senjata untuk merusak reputasi dan mental para korbannya.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Cirebon Kota, AKP Fajri Ameri Putra, menjelaskan modus operandi yang digunakan para pelaku.
Ini bukanlah editan foto biasa, melainkan rekayasa canggih yang memanfaatkan AI untuk menciptakan konten pornografi palsu yang tampak meyakinkan.
"Materi yang beredar berbentuk foto, bukan video," tegas Fajri dilansir dari Antara.
Ia membeberkan bagaimana proses rekayasa itu dilakukan. Para pelaku mengambil foto wajah korban—kemungkinan dari media sosial atau sumber lain—lalu menempelkannya secara presisi ke tubuh orang lain dalam sebuah gambar bernuansa pornografi.
"Dari keterangan awal, wajah korban diambil, lalu ditempelkan ke tubuh orang berbeda," katanya.
Baca Juga: Ngeri! Teknologi AI Disalahgunakan, Foto Puluhan Siswi di Cirebon Diedit Jadi Konten Asusila
Hasilnya adalah sebuah konten palsu yang bisa menghancurkan nama baik korban dalam sekejap, meskipun mereka sama sekali tidak pernah terlibat dalam pembuatan foto tersebut.
Menyikapi informasi yang pertama kali beredar pada Jumat (22/8) malam, Satreskrim Polres Cirebon Kota langsung membentuk tim khusus.
"Begitu informasi dari rekan media disampaikan ke kami, langsung kami respons cepat dengan melakukan penyelidikan," ujar Fajri.
Meskipun sudah ada beberapa korban dan terduga pelaku yang mendatangi Mapolres, hingga Minggu (24/8) malam baru ada satu laporan polisi (LP) resmi yang dibuat oleh korban.
Pihak kepolisian pun masih terus mendalami dan memetakan skala kasus ini, apakah konten tersebut hanya diproduksi atau sudah disebarkan secara masif.
"Kami tetap membuka ruang kapan pun bagi masyarakat atau korban yang ingin membuat laporan," tambahnya.
Berita Terkait
-
Ngeri! Teknologi AI Disalahgunakan, Foto Puluhan Siswi di Cirebon Diedit Jadi Konten Asusila
-
KPU Tasikmalaya Tetapkan Ai Diantani sebagai Calon Bupati Pengganti untuk PSU Pilkada
-
Local Media Community 2024 Roadshow Class Tasikmalaya: Media Lokal Perlu Diversifikasi Sumber Pendapatan
-
BRI Jalankan Humanisasi Layanan Perbankan Digital lewat Kecerdasan Buatan
Terpopuler
- Satu Kata Misteri dari Pengacara Pratama Arhan Usai Sidang Cerai dengan Azizah Salsha
- 15 Titik Demo di Makassar Hari Ini: Tuntut Ganti Presiden, Korupsi CSR BI, Hingga Lingkungan
- 3 Negara yang Bisa Gantikan Kuwait untuk Jadi Lawan Timnas Indonesia di FIFA Matchday
- Liga Inggris Seret Nenek ke Meja Hukum: Kisah Warung Kopi & Denda Ratusan Juta yang Janggal
- Deretan Kontroversi yang Diduga Jadi Alasan Pratama Arhan Ceraikan Azizah Salsha
Pilihan
-
Jangan Tertipu Tampilan Polosnya, Harga Sneaker Ini Bisa Beli Motor!
-
Tom Haye ke Persib, Calvin Verdonk Gabung ke Eks Klub Patrick Kluivert?
-
Alasan Federico Barba Terima Persib, Tolak Eks Klub Fabio Grosso
-
Siapa Federico Barba? Anak Emas Filippo Inzaghi yang Merapat ke Persib
-
Stok BBM Shell Kosong Lagi, Kapan Kembali Tersedia?
Terkini
-
Kades Dipijit Ayah Korban, Anaknya Tewas Cacingan? 6 Fakta Pilu yang Bikin Dedi Mulyadi Murka
-
Heboh! Pernyataan Kontroversial Gubernur Dedi Mulyadi Soal Anak Meninggal karena Cacingan
-
Tiada Lagi Dana Tunai, Desa di Jabar Bakal Dapat Uang Saham Bank BJB dari Dedi Mulyadi
-
Waspada! Teror Foto Syur AI Guncang Pelajar Cirebon, Ini 5 Fakta yang Wajib Kamu Tahu
-
Ngeri! Wajah Pelajar Cirebon Ditempel ke Konten Porno Pakai AI, Polisi Selidiki Jaringan Pelaku