SuaraJabar.id - Tragedi meninggalnya balita empat tahun bernama Raya di Sukabumi bukan sekadar berita duka. Ini adalah potret kelalaian berlapis dan tumpulnya nurani aparat desa, yang membuat Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, murka besar.
Di balik kisah ini, tersimpan fakta-fakta ironis yang begitu menyakitkan.
Berikut adalah 6 fakta kunci dari kasus pilu yang menjadi tamparan keras bagi kita semua.
1. Kematian Tragis Akibat Penyakit yang Seharusnya Bisa Diobati
Fakta paling dasar dan menyedihkan adalah penyebab kematian Raya. Ia meninggal bukan karena penyakit langka, melainkan karena askariasis atau infeksi cacing gelang yang sudah sangat parah.
Kondisinya begitu kritis hingga saat dirawat di rumah sakit, cacing sempat keluar dari hidungnya. Ini adalah tanda infeksi tingkat lanjut yang seharusnya bisa dicegah dan diobati jika terdeteksi lebih dini.
2. Ironi Paling Menyakitkan: Ayah Korban Tukang Pijit Langganan Kades
Inilah fakta yang membuat Gubernur Dedi Mulyadi meledak. Ternyata, hubungan antara keluarga korban dan kepala desa (Kades) sangat dekat. Ayah Raya adalah tukang pijit langganan sang Kades.
Dedi tak habis pikir, bagaimana bisa seorang Kades yang rutin berinteraksi dengan warganya sama sekali abai dengan kondisi keluarganya yang sedang sekarat. "Bapaknya Raya ternyata tukang pijitnya Pak Kades gitu loh!" seru Dedi geram.
Baca Juga: Heboh! Pernyataan Kontroversial Gubernur Dedi Mulyadi Soal Anak Meninggal karena Cacingan
3. Keluarga Terisolasi Total: Sakit Parah, Tanpa KK & BPJS
Penderitaan keluarga ini sangat kompleks. Ayah Raya menderita tuberkulosis (TB), sementara sang ibu diduga mengalami masalah kesehatan mental.
Yang lebih parah, mereka tidak memiliki Kartu Keluarga (KK) dan tidak terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan. Tanpa dokumen vital ini, mereka seolah tak terlihat oleh sistem dan tidak bisa mengakses layanan kesehatan yang menjadi hak setiap warga negara.
4. Gubernur Dedi Mulyadi Murka, Sebut Aparat Desa Tak Peka
Dedi Mulyadi tidak menahan amarahnya. Ia menyebut kasus ini adalah bukti nyata betapa aparat desa tidak peka terhadap lingkungan dan keluhan warganya.
"Berbagai problem yang muncul saat ini itu kan akibat tidak pekanya dengan urusan masyarakat," tegasnya. Baginya, tragedi ini adalah puncak gunung es dari masalah ketidakpedulian di tingkat pemerintahan paling bawah.
Berita Terkait
-
Heboh! Pernyataan Kontroversial Gubernur Dedi Mulyadi Soal Anak Meninggal karena Cacingan
-
Tiada Lagi Dana Tunai, Desa di Jabar Bakal Dapat Uang Saham Bank BJB dari Dedi Mulyadi
-
KPAI Lindungi 196 Pelajar yang Diamankan Polisi, Beri Jaminan Tidak Dikeluarkan dari Sekolah
-
7 Fakta Miris Kematian Balita Raya: Bukan Cacing, Sepsis dan Alarm untuk Layanan Kesehatan Kita
-
Menkes Budi: Balita Raya Meninggal Bukan karena 1 Kg Cacing, Tapi Sepsis Akibat Infeksi Kronis
Terpopuler
- Satu Kata Misteri dari Pengacara Pratama Arhan Usai Sidang Cerai dengan Azizah Salsha
- 15 Titik Demo di Makassar Hari Ini: Tuntut Ganti Presiden, Korupsi CSR BI, Hingga Lingkungan
- Liga Inggris Seret Nenek ke Meja Hukum: Kisah Warung Kopi & Denda Ratusan Juta yang Janggal
- 3 Negara yang Bisa Gantikan Kuwait untuk Jadi Lawan Timnas Indonesia di FIFA Matchday
- Deretan Kontroversi yang Diduga Jadi Alasan Pratama Arhan Ceraikan Azizah Salsha
Pilihan
-
Jangan Tertipu Tampilan Polosnya, Harga Sneaker Ini Bisa Beli Motor!
-
Tom Haye ke Persib, Calvin Verdonk Gabung ke Eks Klub Patrick Kluivert?
-
Alasan Federico Barba Terima Persib, Tolak Eks Klub Fabio Grosso
-
Siapa Federico Barba? Anak Emas Filippo Inzaghi yang Merapat ke Persib
-
Stok BBM Shell Kosong Lagi, Kapan Kembali Tersedia?
Terkini
-
Kades Dipijit Ayah Korban, Anaknya Tewas Cacingan? 6 Fakta Pilu yang Bikin Dedi Mulyadi Murka
-
Heboh! Pernyataan Kontroversial Gubernur Dedi Mulyadi Soal Anak Meninggal karena Cacingan
-
Tiada Lagi Dana Tunai, Desa di Jabar Bakal Dapat Uang Saham Bank BJB dari Dedi Mulyadi
-
Waspada! Teror Foto Syur AI Guncang Pelajar Cirebon, Ini 5 Fakta yang Wajib Kamu Tahu
-
Ngeri! Wajah Pelajar Cirebon Ditempel ke Konten Porno Pakai AI, Polisi Selidiki Jaringan Pelaku