- Respons terhadap Dinamika Politik
- Pernyataan Kesetiaan dan Mobilisasi Relawan
- Tuntutan Politik terhadap Kabinet
SuaraJabar.id - Di tengah meningkatnya suhu politik nasional dan isu-isu yang mencoba menggoyahkan stabilitas pemerintahan, barisan pendukung setia Presiden Prabowo Subianto mempersiapkan sebuah manuver politik signifikan.
Melalui Apel Kebangsaan yang akan digelar di TMII pada 20 September 2025, ribuan relawan bersiap mengirimkan sinyal peringatan yang jelas mereka tidak akan tinggal diam dan siap menjadi benteng pertahanan bagi sang Presiden.
Acara ini, lebih dari sekadar ajang kumpul-kumpul, dirancang sebagai respons langsung terhadap dinamika politik yang dirasa meresahkan.
Ketua Umum Gerakan Cinta Prabowo, Kurniawan, secara terbuka mengakui bahwa gerakan ini adalah jawaban atas adanya upaya destabilisasi.
"Lihat kondisi hari ini, masukan ada goyang-goyang ke pemerintah prabowo, sikap bapak ke relawan ke bawah? Saya, dan relawan yang setia kepada Prabowo ini akan memberi energi positif kepada pak prabowo bahwa kami itu ada dan setia," ungkap Kurniawan.
Pernyataan ini mengonfirmasi bahwa Apel Kebangsaan adalah sebuah unjuk kekuatan yang ditujukan untuk menunjukkan bahwa Presiden Prabowo tidak berdiri sendiri.
"Supaya rakyat indonesia tahu bahwa pak prabowo ini tidak berdiri sendiri, masih banyak relawannya. Kami tidak akan membiarkan prabowo berjuang sendiri," tegasnya.
Sinyal peringatan dari para relawan ini ternyata memiliki dua target utama. Target pertama jelas ditujukan kepada para lawan politik di luar pemerintahan.
Namun, target kedua yang tak kalah kerasnya, justru mengarah ke dalam lingkaran kekuasaan itu sendiri.
Baca Juga: Tegas! Ini 4 Pesan Politik Keras untuk Prabowo di Apel Kebangsaan 20 September
Para relawan menyoroti adanya potensi keroyalan dan kinerja yang tidak maksimal dari para pembantu presiden di kabinet.
Desakan untuk melakukan evaluasi dan pencopotan menteri menjadi pesan inti yang paling tajam dalam gerakan ini. Ini adalah sebuah peringatan bahwa kesetiaan di internal pemerintahan adalah harga mati.
"Dengan kondisi kekinian kita akan sampaikan dalam poin ketiga kita meminta kepada pak prabowo mencopot tidak ragu-ragu pembantu yang tidak loyal dan tidak pro rakyat. Itu. Yang paling penting," kata Kurniawan.
Ini bisa diartikan sebagai ultimatum dari basis pendukung paling loyal: stabilitas pemerintahan tidak akan tercapai jika masih ada 'duri dalam daging' di dalam kabinet.
Kurniawan membuat distingsi yang jelas antara relawan musiman dengan apa yang ia sebut sebagai relawan sejati.
Mereka adalah barisan yang telah teruji loyalitasnya sejak perjuangan politik Prabowo dimulai bertahun-tahun lalu.
Tag
Berita Terkait
-
Tegas! Ini 4 Pesan Politik Keras untuk Prabowo di Apel Kebangsaan 20 September
-
Jelang Apel Kebangsaan: Ribuan Relawan Siap Bentengi Prabowo, Desak Presiden Copot Menteri Tak Loyal
-
Membelah 24 Adegan Sadis: Kronologi Mantan Polisi Habisi Pacar, dari Jemput Mesra Hingga Kabur
-
Mantan Polisi Peragakan 24 Adegan Sadis Bakar Pacar di Kamar Kos Indramayu
-
Tragedi Gas Bocor di Cianjur: Usai Ganti Tabung Langsung Nyalakan Kompor, Satu Keluarga Terbakar
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
-
Harga Emas Turun Tiga Hari Beruntun: Emas Jadi Cuma 2,3 Jutaan di Pegadaian
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
Terkini
-
Hemat Anggaran di Tengah Pemangkasan Dana Transfer, DPRD Jabar Terapkan WFH Setiap Kamis
-
Survei Cawapres IndexPolitica: Menkeu Purbaya Tiba-tiba di Peringkat 1, Salip Dedi Mulyadi
-
Misteri Busa Awan Hitam Selimuti Subang, Dedi Mulyadi Minta Tim Gabungan Cek
-
Buntut Viral 'Tenda Biru' Google Maps di Halimun Salak, Menhut Raja Juli Tebar Ancaman
-
Buntut Viral 'Tenda Biru' Google Maps di Halimun Salak, Menhut Raja Juli Tebar Ancaman