-
Pemkab Cianjur hentikan retribusi pintu masuk Cibodas per 28 September 2025. Pengelolaan diambil alih.
-
Wisatawan kini hanya bayar tiket destinasi tujuan, bukan lagi retribusi gerbang utama kawasan.
-
Langkah ini bertujuan mendongkrak kunjungan dan atasi keluhan pungutan berlapis.
Pemberlakuan kebijakan baru ini diharapkan menjadi angin segar bagi sektor pariwisata Cianjur. Selama ini, banyak keluhan datang dari wisatawan terkait pungutan tiket yang berkali-kali harus mereka bayar.
Wisatawan merasa 'mahal' dan terbebani, bahkan jika tujuan mereka hanya ke satu destinasi seperti Kebun Raya Cibodas.
Kondisi ini disinyalir berkontribusi pada penurunan angka kunjungan dan lesunya perekonomian pedagang di kawasan wisata.
“Harapan kami dengan diberlakukan-nya kebijakan tersebut dapat mendongkrak kembali angka kunjungan ke kawasan wisata Cibodas, termasuk perekonomian di kawasan wisata yang banyak dikeluhkan pedagang terus menurun akibat banyaknya tiket yang harus dibayar pengunjung," ujarnya.
Tidak berhenti sampai di situ, Disbudpar Cianjur juga sedang berupaya mengintegrasikan sistem pembayaran tiket dengan pihak lain yang mengelola destinasi di dalam kawasan Cibodas, seperti TNGGP dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang mengelola Kebun Raya Cibodas.
"Kami masih menunggu jawaban dari TNGGP dan BRIN, agar pemberlakuan satu pintu dapat diterapkan sehingga wisatawan tidak lagi mengeluhkan banyaknya tiket yang harus dibayar, sehingga terkesan mahal berlibur ke kawasan wisata Cibodas," tambah Addairobi.
Berita Terkait
-
Menggeliat di Tanah Priangan: Kopi Excelsa Sumedang ke Panggung Dunia
-
Teror Jalanan di Cianjur! Dua Pemuda Pelaku Pengadangan Wisatawan Ditangkap
-
Ngeri! Modus 'Kawin Kontrak' Via Facebook, Wanita Sukabumi Disekap Sebelum Dijual ke Guangzhou
-
15 Kg Ganja Gagal Edar di Bekasi, Jaringan Narkoba Senilai Rp90 Juta Diringkus Aparat Gabungan
-
Wisatawan Diancam Celurit di Cianjur, Polres Selidiki Aksi Penghadangan di Naringgul
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
Gerbang Tol Karawang Timur Diambil Alih Tanggung Jawab Bupati Aep, Apa Rencananya?
-
Pakar Kebijakan Publik Kritik MK: Polisi dan Kementerian Sama-Sama Sipil
-
AKPI Tawarkan Solusi UU Kepailitan Baru untuk Sukseskan Perampingan BUMN Era Prabowo
-
Kronologi Lengkap Pembunuhan Sadis di Tol Jagorawi
-
Penampakan Tali Jemuran Merah Jadi Saksi Bisu Maut Driver Taksi Online di Tol Jagorawi