-
Puluhan pelajar di Purwakarta keracunan massal usai Parade Drumband, dirawat di Puskesmas dan RSUD.
-
Dinkes Purwakarta menduga nasi kotak katering sebagai sumber keracunan, kini diuji laboratorium.
-
36 korban dirawat intensif, bahkan orang tua ikut terpapar; fokus utama adalah stabilitas korban.
SuaraJabar.id - Di tengah peringatan satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Kabupaten Purwakarta digegerkan dengan kasus dugaan keracunan massal yang menimpa puluhan pelajar.
Insiden ini terjadi usai mereka mengikuti kegiatan Parade Drumband Gebyar Merah Putih pada Minggu (19/10) lalu, dan kini tengah diselidiki intensif oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.
Puluhan pelajar dari Kecamatan Maniis dilaporkan mengalami gejala mual, muntah, pusing, hingga diare, memaksa mereka harus dirawat di Puskesmas Maniis dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bayu Asih Purwakarta.
Kepala Dinkes Purwakarta, Asep Saepudin, di Purwakarta pada Senin (20/10/2025), menjelaskan kondisi para korban.
"Kebanyakan dari pelajar itu mengalami mual-mual, muntah, pusing, hingga diare," katanya.
Atas kondisi tersebut, Dinkes Purwakarta menduga kuat kasus keracunan ini berkaitan dengan konsumsi nasi kotak dari katering acara yang disantap para peserta usai kegiatan berlangsung.
"Ini dicurigai ada kaitannya dengan makanan yang dikonsumsi peserta setelah parade drumband pada hari sebelumnya. Makanan berasal dari katering, dan sampelnya sudah kami ambil untuk diuji di laboratorium," tegas Asep.
Dari total korban yang dirawat di Puskesmas Maniis, tiga orang di antaranya harus dirujuk ke RSUD Bayu Asih Purwakarta untuk penanganan lebih lanjut karena mengalami gejala yang lebih berat.
"Yang dirawat di puskesmas ada sekitar 36 orang, dan tiga dirujuk. Kita juga sudah kerahkan tenaga tambahan dari Puskesmas Tegalwaru dan Plered untuk membantu penanganan karena kapasitas tenaga medis di Maniis terbatas," jelas Asep.
Baca Juga: 'Pedang Bermata Dua' Pesan Prabowo di UKRI Bandung: Waspadai Ancaman Kebohongan dan Manipulasi
Dari hasil pemantauan di lapangan, sebagian besar korban adalah pelajar dari berbagai sekolah di Kecamatan Maniis. Namun, yang juga mengkhawatirkan, ada beberapa orang tua yang ikut mencicipi makanan tersebut dan turut mengalami gejala serupa.
"Memang ada juga orang tua yang ikut makan. Tapi untuk memastikan sumber keracunan, kita tunggu hasil uji laboratorium dari Labkesda," tambah Asep.
Pihak Dinkes akan terus memantau perkembangan kondisi seluruh korban serta menelusuri asal katering yang digunakan dalam acara tersebut.
"Prioritas utama kami adalah memastikan kondisi seluruh korban stabil. Soal penyebab pastinya, kami tunggu hasil lab. Mudah-mudahan tidak ada tambahan kasus," pungkasnya.
Hingga Senin sore, Puskesmas Maniis masih dipenuhi oleh korban keracunan. Mereka masih terbaring dan mendapat perawatan intensif, dengan cukup banyak yang masih terpasang infus dan oksigen. [Antara].
Berita Terkait
-
'Pedang Bermata Dua' Pesan Prabowo di UKRI Bandung: Waspadai Ancaman Kebohongan dan Manipulasi
-
Prabowo Puji Lompatan Besar UKRI di Bawah Dasco: Sangat Pesat Perkembangannya
-
Prabowo Hadiri Wisuda 521 Mahasiswa UKRI, Rektor Dasco Bangga Akreditasi Naik Dalam Setahun
-
Wakil Kepala Toko Alfamart Jadi Otak Pembunuhan dan Pemerkosaan Karyawati
-
Pengkhianatan Terdalam, Bos Alfamart Heryanto Habisi Nyawa Karyawati Dina di Ruang Tamu Rumahnya
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
Terkini
-
4 Spot Wisata Karawang Paling Kalcer dan Estetik Buat Healing Akhir Tahun Anti Boncos
-
3 Fakta Mengerikan di Balik 'Rudal Kayu' Banjir Bandang Sumatera Menurut Pakar IPB
-
Banjir Sumatera Bukan Murni Bencana Alam, Pakar IPB Sebut 'Pesan Kematian' dari Pembalakan Liar
-
Lahir dari Kas Masjid, Kini BRI Jadi Bank Terbesar di Indonesia
-
Kasus Video Asusila Lisa Mariana Masuki Babak Penjemputan Paksa