SuaraJabar.id - Sebanyak 35.800 ojek online (ojol) beraktivitas di Kota Depok, Jawa Barat. Tingginya jumlah ojol yang beraktivitas di Kota Belimbing itu menurut Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Depok, Jawa Barat perlu diantisipasi untuk mengurangi kemacetan di beberapa titik.
"Kami (Dishub) Kota Depok, berencana akan menambah jumlah shelter di pusat perbelanjaan. Melihat keberadaan ojek daring (online) di Kota Depok sudah seperti semut, dan menjamur dia pusat Kota Depok," kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Depok Dadang Wihana di kantornya pada Selasa (6/8/2019).
Penyedian shelter di pusat perbelanjaan, bertujuan untuk memudahkan pengemudi ojol naik dan turunkan penumpang. Sehingga, tidak ada lagi ojol yang bertebaran di bahu jalan yang dapat menimbulkan kemacetan.
“Konsep rencana pembuatan shelter baru ini diterapkan untuk menata ojol-ojol yang sering berhenti menurunkan dan menaikan penumpang di bahu jalan supaya lebih tertib,” kata Dadang.
Baca Juga:Mati Listrik, Ojek Online dan Penumpang Terpaksa Pakai Harga Nego
Dadang mengatakan, sudah ada dua shelter yang sudah ada saat ini. Dua shelter tersebut berada di Stasiun Depok Lama dan Stasiun Depok Baru. Biasanya kata dia, pengemudi mengambil penumpang sepanjang Jalan Raya Margonda, ke depan sudah tidak bisa.
“Kami meminta kepada pihak ojol baik Gojek dan Grab untuk mengubah titik temu hanya pada satu tempat yang ditentukan yakni shelter itu. Nanti kami akan koordinasi dengan manajemen mal,” ujar Dadang.
Rencana penambahan fasilitas shelter, lanjut Dadang, telah dibicarakan oleh kedua manajemen ojol yang berada di Kota Depok. Karena sebagaimana diketahui jumlah ojol di Depok sudah sangat banyak 35.800 pengemudi.
“Satu-satunya cara agar menekan penumpukan ojol di jalanan sekaligus menertibkannya ya dengan shelter ini. Mudah-mudahan segera bisa direalisasikan,” pungkas Dadang.
Kontributor : Supriyadi
Baca Juga:Viral Rekaman Pelecehan Penumpang, Digerayangi saat Naik Ojek Online