Stasiun Telaga Murni Cibitung Jadi Stasiun Pertama yang Dibangun Swasta

Stasiun yang dibangun oleh pihak swasta saat ini sudah bisa melayani masyarakat Bekasi dan sekitarnya.

Chandra Iswinarno
Selasa, 13 Agustus 2019 | 21:24 WIB
Stasiun Telaga Murni Cibitung Jadi Stasiun Pertama yang Dibangun Swasta
Menhub Budi Karya Sumadi. (Suara,com/Rambiga)

SuaraJabar.id - Setelah dilakukan uji coba selama tiga bulan lebih, Kementerian Perhubungan akhirnya meresmikan Stasiun Telaga Murni di Kecamatan Cibitung, Kabupaten Bekasi, Selasa (13/8/2019) sore.

Dengan begitu, stasiun yang dibangun oleh pihak swasta saat ini sudah bisa melayani masyarakat Bekasi dan sekitarnya.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, stasiun ini merupakan yang pertama dibangun berkat kerja sama antara pemerintah dengan swasta dalam hal ini PT Fajarputera Dinasti pengembang kawasan Perumahan Metland Cibitung.

"Metland merupakan yang pertama kerja sama dalam pengembangan moda trasportasi kereta api," katanya, Selasa (13/8/2019).

Baca Juga:Jarak Antar KRL Rute Cikarang Bakal Diperpendek 30 Menit Sekali

Sebelum diresmikan, Budi datang dari Jakarta menggunakan KRL Commuterline ini sempat melihat fasilitas yang ada di Stasiun Telaga Murni Cibitung Bekasi.

Stasiun ini secara fasilitas hampir sama dengan stasiun KRL lain. Namun yang membedakannya adalah, pembangunan stasiun dilakukan seluruhnya oleh swasta.

”Semoga ini bisa meningkatkan pelayanan, untuk warga Bekasi, jika sebelumnya penumpang KRL naik dari Stasiun Cibitung atau ke stasiun mana sekarang dia sudah dekat tidak perlu waktu lama menuju stasiun langsung ke Jakarta,” katanya.

Apalagi, jumlah penumpang dari Stasiun Telaga Murni ini terus meningkat. Berdasarkan catatan Kementrian Perhubugan, jumlah penumpang yang berangkat dari Stasiun Telaga Murni tercatat dari Mei sebanyak 36.408, Juni sebanyak 44.423, Juli sebanyak 55.555 orang setiap harinya.

"Trend peningkatannya naik drastis, jadi kami berharap masyarakat Cikarang beralih ke moda transportasi ini," paparnya.

Baca Juga:Menhub: Operasi KRL Mau Diperluas hingga Karawang

Stasiun Metland Telaga Murni dibangun di atas lahan 2.051 meter persegi dan luas bangunan 2.630 meter pereegi. Stasiun ini memiliki panjang peron mencapai 260 meter yang mampu menampung 12 rangkaian kereta. Pembangunannya sudah dikerjakan sejak 2015 dan rampung pada 2018.

Uji coba operasional telah dilakukan sejak 18 Mei 2019 untuk melayani penumpang KRL di sekitar stasiun. Proses peresmian juga ditandai dengan penandatangan serah terima hibah yang dilakukan Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Zulfikri dengan Wakil Presiden Direktur PT Metropolitan Land Tbk Anhar Sudradjat.

Dari hasil ujicoba, Stasiun KA Telaga Murni dinyatakan laik operasi dan siap diresmikan. Sebagai informasi, pembangunan Stasiun Telaga Murni merupakan tindak lanjut Perjanjian Kerjasama antara Direktorat Jenderal Perkeretaapian dengan Pemerintah Kabupaten Bekasi dan PT Fajarputera Dinasti pada tahun 2014.

Kerjasama Pemerintah Kabupaten Bekasi dengan melibatkan peran swasta, dalam hal ini pengembang kawasan pemukiman di wilayah Kabupaten Bekasi dalam rangka membangun prasarana perkeretaapian. Lokasi Stasiun Telaga Murni ini terletak di antara lintas Jakarta-Cikampek tepatnya antara Stasiun Cibitung dan Stasiun Cikarang di Desa Telaga Murni.

Bupati Bekasi Eka Supria Admaja mengatakan, hasil pembangunan ini merupakan wujud nyata dan sinergitas perencanaan pembangunan dan pola kerjasama antara pemerintah pusat, daerah dan swasta yang didasari kepentingan bersama untuk mengatasi masalah kemacetan yang terjadi di wilayah mitra DKI Jakarta.

"Warga Bekasi patut bangga dengan kehadiran stasiun baru ini, karena proses pembangunan stasiun ini sudah melalui proses yang cukup panjang memakan waktu lima tahun," katanya.

Dengan kehadiran stasiun ini, kata dia, diharapkan kelancaran lalu lintas dan upaya memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat Bekasi.

Eka menjelaskan, dengan terbangunya stasiun ini, masih terdapat beberapa rencana pembangunan infrastruktur penunjang yang dibutuhkan dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Diantaranya, penyediaan tempat parkir sebagai fasilitas penunjang stasiun tersebut.

Kemudian penyediaan akses masyarakat menuju stasiun, untuk itu pembangunan fly over atau underpass perlu dilakukan secepatanya guna mengantisipasi terjadinya kemacetan, yang tentunya memerlukan dukungan dari kementrian perhubungan untuk merealisasikanya.

"Kami minta Kemenhub agar segera membantunya," katanya.

Kontributor : Mochamad Yacub Ardiansyah

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini