Sering Beredar Hoaks Dunia Medis, Kemenkes Gandeng LSN dan KPI

Menteri Kesehatan RI Nila Djuwita Moeloek mengemukakan hoaks tersebut terkait obat-obatan yang bisa menyembuhkan yang membuat sesat informasi di masyarakat.

Chandra Iswinarno
Senin, 09 September 2019 | 17:36 WIB
Sering Beredar Hoaks Dunia Medis, Kemenkes Gandeng LSN dan KPI
Menteri Kesehatan Nila Moeloek minta tenaga kesehatan di Papua dan Papua Barat tetap siaga. (Suara.com/Risna Halidi)

SuaraJabar.id - Kementerian Kesehatan RI menggandeng Lembaga Sandi Negara (LSN) dan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) untuk mengantisipasi maraknya hoaks seputar dunia medis.

Menteri Kesehatan RI Nila Djuwita Moeloek mengemukakan hoaks tersebut terkait obat-obatan yang bisa menyembuhkan yang membuat sesat informasi di masyarakat. 

"Berita bohong banyak di pengobatan, mulai dari obat bisa sembuh dari sakit mata, kanker dan lainya, masyarakat-masyarakat itu sudah percaya begitu saja," kata Menteri Kesehatan RI Nila Djuwita F Moeloek di Universitas Indonesia usai menjadi pembicara pada Senin (9/9/2019).

Terkait hal itu, ia pun berharap masyarakat harus lebih jeli dalam menerima informasi. Ketika disinggung ada berapa jumlah hoaks yang tersebar pada bidang pengobatan, Nila mengaku tidak hafal.

Baca Juga:Iuran BPJS Naik, Kedokteran Nuklir Bisa Jadi Opsi Obat Murah, Kok Bisa?

"Banyak sekali yang lain. Jumlahnya saya enggak hafal tapi kita sudah kerjasama dengan KPI," katanya.

Dia juga menambahkan, banyak obat yang dipercayai masyarakat sebagai obat yang ampuh dan belum bisa menyebuhkan. Seperti halnya banyak sekali orang percaya obat ini misalkan bisa menyebuhkan mata dan kanker.

Namun, masyarakat belum mengetahui jenis obat yang dikonsumsi.

"Masyarakat mudah percaya begitu saja. Belum lagi ada hoax yang sempat jadi sorotannya yaitu terkait dengan pengobatan saraf melalui media air. Contohnya, katanya dicemplungkan kaki semua bisa sembuh, sarafnya bagus lagi. Tolonglah masyarakat jangan dibodohi," ujarnya.

Kontributor : Supriyadi

Baca Juga:Akibat Salah Minum Obat, 17 Bayi di Spanyol Derita Sindrom Manusia Serigala

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini