Tim medis menyebut bahwa FA mengidap tetanus yang harus segera ditangani. Namun, pihak keluarga telat membawanya sehingga FA meninggal dunia.
"Luka infeksi dalam tubuhnya. Medis menyebutkan bahwa FA mengidap tetanus namun telat dibawa ke rumah sakit. Untuk di organ mana, kami belum tahu," jelas dia.
Supriyanto belum mengetahui lebih dalam mengenai penyakit tetanus yang diidap FA, terjadi sebelum jatuh ketika sedang bermain dengan teman-temannya atau setelah jatuh dan terluka.
"Ini masih kami dalami, kita gali keterangan RT/RW," ujar dia.
Baca Juga:Bocah SD Tewas Dibully Teman, Ibunda FA Diminta Buat Laporan Polisi
Berdasarkan keterangan orang tua IB, kata Supriyanto, sebelum dirawat, FA sempat diurut oleh orangtuanya.
"Setelah di urut itu katanya mengalami kejang kemudian di bawa ke rumah sakit," kata dia.
Sejauh ini, ia mendapatkan kabar FA dan keluarganya baru saja tinggal di Kota Bekasi selama dua bulan belakangan ini.
"Tinggal baru sekitar dua bulanan, warga baru, katanya juga belum melapor ke perangkat RT/RW," katanya.
Kini, lanjutnya, kedua orangtua FA memilih pindah ke kampung halaman di Majalengka, Jawa Barat setelah kepergian putra semata wayangnya.
Baca Juga:KPAI Minta Cyber Polisi Selidiki Bocah SD di Bekasi Tewas Dibully
Barang-barang keluarga korban telah dibawa ke Majalengka pada, Senin (9/9/2019) kemarin. Sementara Kedua orang tua FA telah berada di Majalengka.