"Kawan-kawan di luar kita sudah tidak viralkan lagi, tidak ada premanisme," kata dia.
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi berdalih, saat ini pihaknya sedang memilah potensi pajak yang bisa dimaksimalkan. Namun, sejalan dengan hal tersebut juga ada peningkatan kesejahteraan yang dilakukan dengan membuka lapangan kerja baru melalui organisasi kedaerahan.
"Ini kan upaya untuk mewujudkan 150 ribu lapangan kerja, organisasi kederahan kita bina melalui pemanfaatan SDM (Sumber Daya Manusia)," ungkap Rahmat.
Rahmat menjelaskan, pernyataan soal adanya perlindungan premanisme di Kota Bekasi justru merupakan upaya pemerintah menyediakan lapangan pekerjaan. Meskipun dari sektor nonformal.
Baca Juga:Viral Video Ormas Minta Jatah Parkir Minimarket di Bekasi
Corporate Communication PT Sumber Alfaria Trijaya Reza Pahlevi mengatakan, sejak awal, pihaknya tidak pernah menentukan tarif parkir di seluruh titik gerai Alfamart.
Meskipun, ada di beberapa titik gerai, pengurus RT/RW, organisasi masyarakat serta perseorangan yang meminta izin untuk mengelola tarif parkir.
"Aslinya kita tidak pernah mengutip uang parkir di seluruh gerai yang ada," ungkap Reza.
Reza mengatakan, pihaknya sudah mengetahui adanya upaya pemerintah untuk memaksimalkan potensi pendapatan daerah dengan cara mengelola parkir di seluruh gerai toko retail yang ada. Namun, dari pihak manajemen tidak pernah mendukung ataupun menolak.
"Bagi kami, siapapun yang mengelola asalkan tidak pasang muka seram nongkrong di salah satu gerai membuat calon pembeli takut dan tidak jadi membeli hal itu ya boleh saja," jelasnya.
Baca Juga:Dibacok hingga Jari Putus, Kronologi Tawuran Libatkan Ormas di Tanah Abang
Kontributor : Mochamad Yacub Ardiansyah