SuaraJabar.id - Setelah sebelumnya ditolak oleh massa berjilbab hitam yang menamakan diri Foruma Umat Islam Jawa Barat terkait pelaksanaan Parade Budaya Lintas Agama pada Senin (3/2/2020) lalu, parade tersebut tetap berlangsung. Namun parade tersebut akhirnya berganti nama menjadi Parade Bandung Rumah Bersama.
Wali Kota Bandung, Oded M Danial mengatakan bahwa kegiatan ini bukan untuk merayakan satu kebudayaan atau merayakan ibadah suatu agama tetapi untuk mengedepankan toleransi.
“Kita berkumpul hari ini di Jalan Asia Afrika ini di tempat ini saya tegaskan bukan untuk merayakan satu kebudayaan, dan bukan juga untuk merayakan ibadah suatu agama tapi berkumpul di sini saya tegaskan bahwa Bandung adalah rumah bersama, Ujar Oded dalam sambutannya di pembukaan Parade Bandung Rumah Bersama, depan Gedung Merdeka, Jalan Asia Aftika Bandung, Sabtu (15/2/2020)
Rumah dari berbagai agama, rumah dari berbagai suku budaya yang ada di Indonesia, kata Oded Kegiatan parade ini sebagai langkah menepis isu Bandung kota intoleran.
Baca Juga:Mulai Hari Ini, Gedung Sate Bandung Dibuka untuk Umum
”Saya berharap bisa menepis penilaian sebagian kalangan bahwa Bandung kota intoleran, dulu sempat di sampaikan di Publik, Jawa Barat daerah intoleran tapi Bandung adalah kota toleransi, Bandung adalah rumah bersama,” ujar Oded
Jika masih ada yang menganggap bahwa acara semacam ini hanya untuk membesarkan budaya tertentu atau agama tertentu, dia mengajak berdiskusi bersama.
“Mari berdialog dengan Mang Oded mari dialog bersama-sama,” ujar Oded.
Sementara itu, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Bandung, Ahmad Suherman mengatakan Parade Bandung Rumah Bersama sebagai ciri-ciri bangsa yang beradab, dunia yang beradab adalah mereka yang mencintai kerukunan,
“Persahabatan dengan cara yang damai. Masyarakat yang berperadaban menjunjung etika, moralitas, dan toleransi.
Baca Juga:Pelatih Persis Solo Tak Sabar Jajal Kekuatan Persib Bandung di Manahan
Sebelumnya didemo
- 1
- 2