Pengajian Anak Punk dan Anak Jalanan di Depok Terganggu Karena Corona

Imbas Pandemi, Yayasan Laskar Berani Hijrah Gelar Pengajian Terakhir Pada Bulan Maret

Dwi Bowo Raharjo | Yosea Arga Pramudita
Senin, 11 Mei 2020 | 16:07 WIB
Pengajian Anak Punk dan Anak Jalanan di Depok Terganggu Karena Corona
Sejumlah anak Punk yang tergabung dalam Seniman Terminal (Senter) melakukan kegiatan ngaji bersama di Kampung Lio, Depok, Rabu (15/5). [Suara.com/Arief Hermawan P]

SuaraJabar.id - Yayasan Laskar Berani Hijrah, lembaga pendidikan nonformal yang berbasis di Sekolah Master atau Masjid Terminal, Depok, Jawa Barat untuk sementara tidak berkegiatan. Hal ini dikarenakan adanya pandemi virus corona Covid-19 di tanah air.

Diketahui, Yayasan ini memunyai kegiatan pengajian bagi anak punk dan anak jalanan yang ingin hijrah dan kembali ke jalan ilahi.

Sekretaris Jenderal Yayasan Laskar Berani Hijrah Umar Maulana mengatakan, kegiatan pengajian bagi anak punk dan anak jalanan terakhir kali digelar pada akhir bulan Maret 2020. Artinya, kegiatan pengajian bukan hanya pada bulan Ramadan saja.

"Terakhir kegiatan pengajian itu sebelum pandmei, sekitar pertengahan Maret. Artinya kegitan pengajian tidak hanya selama bulan Ramadan, tetapi intens terus menerus dilakukan," kata Umar kepada Suara.com, Senin (11/5/2020).

Baca Juga:Bayi Positif Corona yang Tularkan Kakek Akhirnya Sembuh

Umar mengungkapkan, hingga kekinian sudah ada sekitar 150 orang yang tergabung dalam pengajian ini. Rentan usianya tak terbatas, ada peserta yang masih duduk di bangku Taman Kanak-Kanak (TK) dan ada pula yang sudah bapak-bapak.

Edo (berkaos kuning) anak punk di Kota Depok sedang mengaji. [Suara.com/Supriyadi]
Edo (berkaos kuning) anak punk di Kota Depok sedang mengaji. [Suara.com/Supriyadi]

"Kalau merujuk pada data kami itu ada sekitar 150 orang. Rentan usia ada yang TK, SD, SMP, SMA, bahkan sampai bapak-bapak," sambungnya.

Dijelaskan Umar, pihaknya membuka pintu seluas-luasnya bagi siapapun yang hendak ikut dalam kegiatan ini. Artinya, Yayasan Laskar Berani Hijrah tak mematok usia bagi para peserta didiknya.

"Kami terbuka bagi semua kalangan. Kami tidak menutup usia-usia berapa saja," beber dia.

Para peserta pengajian hijrah ini didominasi oleh anak punk dan anak jalanan yang ada di sekitar wilayah Depok. Remaja dan pemuda Kampung Lio, Depok --yang juga anak punk-- adalah peserta yang selalu ikut dalam kegiatan pengajian.

Baca Juga:Penelitian Ungkap Virus Corona Sebenarnya Sudah Lama Ada di Indonesia

"Sebenarnya kami terbuka bagi siapa saja, tetapi kebanyakan memang masih di wilayah depok. Paling banyak itu anak-anak di Kampung Lio. Kan banyak tuh anak punk dan anak jalanan yang berkumpul disitu. Rumah-rumah mereka di situ," ungkap Umar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini