Namun, terlihat aktivitas tempat ibadah tersebut belum dibuka oleh pengurus. Hanya saja terdapat satpam yang menjaga keamanan tempat ibadah tersebut.
"Belum dibuka untuk ibadah, karena kami tidak ikuti imbauan pemerintah. Pengurus tidak ada di sini, " ucap salah satu satpam tempat ibadah tersebut.
Sebelumnya, Kapolres Metro Depok, Komisaris Besar Azis Andriansyah mengatakan, kasus diduga pencabulan terhadap anak di bawah umur yang melaporkan ke Polres Metro Depok ada dua orang.
Awal mula kasus diduga pencabulan anak di bawah umur ini terungkap dari internal pengurus gereja.
Baca Juga:Geger Pencabulan di Gereja Depok, 2 Anak Jadi Korban
"Pihak tempat ibadah melakukan investigasi secara internal. Kemudian benar ditemukan, ada salah satu anak di tempat ibadah tersebut menjadi korban pencabulan. Lalu ketua pengurus tempat ibadah itu melaporkan ke Polres Metro Depok dan kami melakukan penyelidikan , " kata Azis di Mapolres Metro Depok, Senin kemarin.
Setelah itu kata dia, menemukan perkara yang diduga pelaku dari salah satu gereja tersebut.
Dari penyelidikan kata Azis ada dua anak yang menjadi korban pencabulan pengurus gereja tersebut.
"Jumlah korban yang melaporkan secara resmi dua orang. Lalu diduga ada beberapa korban lainya," kata Azis.
Berdasarkan keterangan, pelaku melakukan pencabulan di berbagai tempat antara lain di gereja, rumah korban, dan di mobil.
Baca Juga:2 Anak-anak Jadi Korban Pencabulan Pengurus Gereja di Depok
Lebih lanjut kata dia, pelaku yang diduga melakukan pencabulan dengan cara memegang bagian tubuh korban.