SuaraJabar.id - Memiliki keterbatasan fisik tak membuat Yono Mulyono, warga Sindangsono, Desa Sukamanah, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat tak punya karya. Sebaliknya, hasil kreativitasnya, yakni gitar, kini justru dikenal di mancanegara.
Kisah perjalanan hidup Yono bisa membuat sebuah gitar berawal pada tahun 1994. Kala itu, ia mulai menyukai dan mencintai seni musik.
Dari situ, muncul keinginan membuat gitar sendiri dengan bahan membeli dua lembar triplek.
"Tapi gagal semua, tripleknya bahkan saya jadikan kayu bakar," ucap Yono singkat, dilansir dari AyoTasik—jaringan Suara.com—Senin (13/7/2020).
Baca Juga:Tamu Dikarantina Malah Bersetubuh dengan Staf Hotel, Kasus Covid-19 Meroket
Kegagalan itu tak membuat pria kelahiran 7 Juni 1973 itu patah arang. Meski sempat berhenti mempelajari pembuatan gitar karena mengerjakan pekerjaan lain, tahun 2017 lalu, gitar hasil karya Yono pun sukses terbuat.
"18 tahun keinginan membuat gitar itu baru terwujud tahun 2017. Selama 18 tahun itu, saya menggeluti seni tulisan, cerpen puisi dan lainnya," paparnya.
Terbentuknya sebuah gitar tahun 2017 pun, lanjut Yono, bukan disengaja.
Awalnya ia melihat banyaknya triplek dan kayu yang tidak terpakai didepan rumah. Tanpa banyak berpikir, ia langsung membuat gitar impiannya.
"Langsung dibuat, itu selesai dalam satu minggu. Alatnya juga sederhana, hanya kapak, pisau cutter dan pecahan kaca," ucap Yono.
Baca Juga:Australia Tawarkan Kewarganegaraan bagi Penduduk Hong Kong
![Yono dan gitar buatannya. [Foto: Ayotasik.com]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/07/13/33743-yono-dan-gitar-buatannya.jpg)
Setelah sukses membuat satu gitar itu, pesanan berbagai model dan jenis gitar bermunculan.
Mulai dari pesanan dari tetangga, Ciamis, Jakarta, Bandung, Batam, hingga mancanegara seperti Australia dan Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.
Pesanan dari Australia itu, ucap Yono, bermula dari tetangganya yang bekerja di Batam. Tetangganya mempunyai teman kerja asal Australia.
Saat pulang ke Australia, pesanan pun datang via pesan singkat Facebook.
"Jadi itu pesanan via tetangga saya yang bekerja di Batam. Saya kirim ke sana, itu juga tanya-tanya gimana ngirimnya ke Australia. Alhamdulilah rezeki selalu ada. Kalau dihitung sekitar 20 gitar sudah saya buat," ucap anak pertama dari dua bersaudara.
Namun selama ini, ucap Yono, ia terkendala modal dan pasar. Pembuatam gitar tidak selalu diproduksi setiap hari.
- 1
- 2